Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh ke level terendah satu bulan pada perdagangan Selasa, dengan saham-saham berorientasi pertumbuhan terpukul keras, karena lonjakan harga minyak memicu kekhawatiran lebih lanjut tentang inflasi dan pengetatan moneter secara global.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 2,19 persen atau 622,77 poin menjadi menetap di 27.822,12 poin, sementara indeks Topix yang lebih luas jatuh 1,33 persen atau 26,17 poin menjadi berakhir di 1.947,75 poin. Kedua indeks menandai sesi penurunan ketujuh berturut-turut dan mencapai level terendah sejak akhir Agustus.

"Ada anggapan yang dimiliki investor, bahwa inflasi akan bersifat sementara dan pendapatan akan terus pulih, mungkin runtuh," kata Masayuki Doshida, analis pasar senior di Rakuten Securities.

Beberapa pelaku pasar mengatakan proposal Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang baru untuk menaikkan pajak atas capital gain juga merusak sentimen.

Saham-saham pertumbuhan yang diuntungkan dari suku bunga rendah berkinerja paling buruk, dengan Indeks Pertumbuhan Topix merosot 1,9 persen, dibandingkan dengan penurunan 0,7 persen pada Topix Value Index.

Fast Retailing tergelincir 6,9 persen setelah operator jaringan toko pakaian kasual Uniqlo itu melaporkan penurunan 19,1 persen dalam penjualannya pada September.

Perusahaan internet Z Holdings kehilangan 5,6 persen, sementara pembuat suku cadang elektronik Murata Manufacturing turun 3,4 persen.

SoftBank Group kehilangan 3,8 persen di tengah kekhawatiran tentang penurunan nilai investasinya di perusahaan teknologi, khususnya Alibaba, yang telah jatuh lebih dari 50 persen dari rekor puncak yang dicapai hampir setahun lalu.

Saham-saham terkait semikonduktor juga menderita dengan indeks semi-konduktor MSCI Jepang kehilangan 2,0 persen.

Melawan tren adalah perusahaan minyak, yang diuntungkan dari kenaikan harga minyak mentah. Perusahaan eksplorasi minyak Inpex melonjak 5,6 persen dan Idemitsu Kosan terangkat 3,7 persen.

Perusahaan asuransi jiwa juga diuntungkan dari imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi, dengan T&D Holdings naik 1,6 persen dan Dai-ichi Life Holdings menguat 1,7 persen.

Perdagangan sangat aktif dengan nilai transaksi di papan utama mencapai 3,615 triliun yen, hampir 40 persen di atas rata-rata selama setahun terakhir.

Baca juga: Saham Australia berakhir lebih rendah terseret sektor teknologi
Baca juga: Saham Korsel berakhir di terendah 7 bulan, KOSPI tergerus 1,89 persen
Baca juga: Saham Hong Kong ditutup lebih tinggi terangkat kenaikan sektor energi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021