Serang (ANTARA News) - Sebanyak 434 orang penumpang kapal Ferry Laut Teduh 2 yang terbakar di Selat Sunda berhasil dievakuasi, namun 12 orang diantaranya meninggal dunia sebagian besar karena terjun ke laut.

"Laporan yang kami terima dari petugas di lapangan 434 penumpang sudah berhasil dievakuasi, 12 orang diantaranya meninggal dunia," kata Kapolda Banten Brigjen Pol Agus Kusnadi saat meninjau proses evakuasi kapal yang terbakar di sekitar Pantai Anyer di Serang, Jumat.

Ia mengatakan, sebanyak 12 korban yang meninggal dunia sebagian besar karena mereka terjun ke laut kemungkinan karena panik. Korban meninggal dan luka-luka sudah dibawa ke Rumah sakit Krakatau Medika, dua orang diantaranya sudah dibawa ke Bakauheni Lampung.

Menurut Kapolda, kapal Ferry Laut Teduh 2 yang tebakar di selat Sunda tersebut membawa ratusan penumpang yang hendak menyeberang ke Bakauheni Lampung serta mengangkut sekitar 93 unit berbagai jenis kendaraan.

Kapal tersebut diperkirakan terbakar sekitar pukul 03.59 WIB setelah perjalanan sekitar 45 menit dari Pelabuhan Merak.

"Saya mendapat laporan dari ASDP Merak, kapal tersebut terbakar sekitar pukul 03.59 WIB," kata Kapolda.

Menurutnya, sekitar sembilan kapal ferry dari ASDP Merak dikerahkan untuk membantu evakuasi dibantu lima kapal Tug Boat dan kapal dari Polair Polda Banten dan Lanal Banten. Kapal yang terbakar akhirnya ditarik ke lokasi yang lebih aman untuk proses evakuasi ke selitar Pantai Anyer di depan Hotel Mandalika Anyer.

Sementara itu, Pantauan di lokasi kejadian, tiga unit kendaraan pemadam kebakaran dari Kota Cilegon dan Serang bersiaga tidak jauh dari lokasi terbakarnya kapal ferry Laut Teduh 2, yang berada di sekitar pantai Anyer tepatnya di dermaga Hotel Mandalika Anyer Serang.

"Kami sudah lakukan upaya pemadaman, namun kesulitan karena angin kencang dan jaraknya yang terlalu jauh dari dermaga sehingga air tidak sampai," kata Nasrullah salah seorang dari tim pemadam kebakaran Kabupaten Serang.

Menurutnya, pemadaman yang dilakukan dari darat dengan menggunakan kendaraan unit pemadam kebakaran, kesulitan menjangkau kapal karena jaraknya yang terlalu jauh dari darat serta arah angin yang berlawanan dengan titik pemadaman.

Sehingga petugas masih menunggu perintah selanjutnya, karena pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan kapal tug boat pemadam kebakaran yang bisa mendekati titik terbakarnya kapal.

Kapal Ferry Laut teduh 2 yang terbakar menjadi tontonan ribuan warga anyer dan sekitarnya yang mendatangi lokasi, sementrara itu kondisi kapal yang terbakar masih terus mengeluarkan asap hitam pekat yang membumbung ke udara dan sesekali api keluar dari atas kapal disertai beberapa kali ledakan keras.(*)
(U.M045/A033)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011