Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia dikabarkan akan menunjuk anggota parlemen UMNO dari Pasir Salak Negara Bagian Perak, Tajuddin Abdul Rahman, sebagai duta besar baru  Malaysia untuk Indonesia menggantikan Zahrain Mohamed Hashim.

Salah seorang sekretaris politik menteri pada sebuah kementerian di Kuala Lumpur, Rabu, juga menceritakan beredarnya informasi tersebut dalam sebuah diskusi namun dia mengatakan masih perlu dipastikan lagi kebenarannya.

Pejabat Kedutaan Malaysia di Jakarta ketika dikonfirmasi mengatakan kabar tersebut masih rumor sedangkan pejabat di Kementerian Luar Negeri Malaysia yang biasa berhubungan dengan media menolak memberikan tanggapan.

"Tidak ada komentar. Terima kasih," ujar pejabat di Kementerian Luar Negeri Malaysia, Chendrawasih.

Baca juga: Perdana Menteri Ismail Sabri tegaskan kembali Malaysia menuju endemi

Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin saat masih menjadi Perdana Menteri telah melantik Tajuddin pada 11 Mei  2020  selaku CEO Prasarana Malaysia Bhd, BUMN Malaysia yang menangani transportasi.

Namun pada 26 Mei 2021 Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul telah memberhentikan Tajuddin dari posisi tersebut.

Keputusan yang dibuat oleh Menteri Keuangan tersebut diduga merupakan dampak dari desakan agar Tajuddin meletakkan jabatan karena kegagalan dan tidak adanya rasa sensitif saat jumpa pers soal kejadian tabrakan dua LRT beberapa waktu lalu.

Tajuddin berasal dari Kampung Gajah, Perak dan merupakan lulusan Sarjana Muda Ekonomi Universiti Malaya pada 1972.

Anggota dewan tertinggi UMNO itu ditunjuk sebagai ketua Government Backbenchers Club pada 12 September menggantikan anggota parlemen Arau, Shahidan Kassim yang ditunjuk sebagai Menteri Wilayah Federal.

Tajuddin merupakan tokoh politik yang cukup kontroversial dan membuat hingar bingar Dewan Rakyat atau Parlemen setiap kali mereka bersidang.

Baca juga: Anwar Ibrahim usul Pandora Papers diperdebatkan di parlemen
Baca juga: Malaysia hentikan My Travel Pass saat vaksinasi 90 persen

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021