Jayapura (ANTARA) - Petenis muda Muhammad Althaf Dhaifullah mengaku tidak menyangka dapat mengalahkan David Susanto dalam laga semifinal tunggal putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Rabu.

"Speachless saya, jujur enggak bisa ngomong apa-apa, berusaha bermain sebaik mungkin," kata Althaf kepada ANTARA usai pertandingan di Sian Soor Tennis Center, halaman kantor Wali Kota Jayapura, Rabu.

"Walaupun saya banyak melakukan unforced error, tapi ya mungkin luck untuk saya untuk bisa memenangi pertandingan hari ini," petenis berusia 20 tahun itu melanjutkan.

Althaf menang dalam pertandingan sengit 7-5, 3-6, 7-6 (7-5) atas petenis senior berusia 30 tahun, David Susanto, yang mewakili Jawa Timur.

"Jujur saya juga ga nyangka ya mbak dari semalam, semalam saya bilang ke roomate saya bahwa habis-habisan aja lah sampai titik darah terakhir," ujar Althaf.

Baca juga: Petenis Papua Barat Althaf tekuk David Agung menuju final

Pria yang tengah menempuh pendidikan business finance di salah satu universitas di Amerika Serikat itu mengaku bermain "nothing to lose."

"Terus pokoknya menang kalah urusan terakhir, hari ini habis habisan... Jujur saya enggak nyangka sama sekali," kata Althaf.

Setelah mengalahkan David Althaf untuk mengamankan tempat di final, petenis muda kelahiran Bandung itu akan berhadapan dengan Patriach Kristomega dari Bangka Belitung atau Muhammad Rifqi Fitriadi dari Jawa Timur yang tengah beradu memperebutkan slot final.

"Masing-masing pemain punya kelebihan masing-masing," kata Althaf ketika ditanya soal potensi lawan di babak final.

Baca juga: Tekuk DKI, tim tenis putri Jatim sandingkan medali emas beregu

Cabang olahraga tenis telah bergulir mendahului jadwal resmi PON XX Papua, yang dibuka 2 Oktober dan akan ditutup pada 15 Oktober, dengan laga perdana dimulai pada Minggu (26/9). Pertandingan final tenis tunggal putra dijadwalkan Kamis, 7 Oktober.

"Besok sama planning-nya, bermain sebaik mungkin saja, mencoba nothing to lose saja," Althaf menambahkan.

Althaf sempat masuk pelatnas pada 2018, namun keluar pada 2019 untuk berkuliah di Negeri Paman Sam. Di sana dia banyak mengikuti pertandingan antar-mahasiswa yang berjalan hampir tiap pekan.

Baca juga: Priska Nugroho waspadai Jessy Rompies di semifinal tenis tunggal putri
Baca juga: Terpuruk di nomor tunggal, Ani bangkit berkat Ana di tenis ganda putri
Baca juga: Cuaca panas bikin kaki petenis Fitriani Sabatini melepuh

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021