Jakarta (ANTARA) -
Chanel memberikan nuansa yang menyenangkan dalam pagelaran busana siap pakai musim semi/panas 2022 pada Selasa (5/10) waktu setempat dalam gelaran Paris Fashion Week Spring Summer 2022.

Sejumlah model ditampilkan bertelanjang kaki, sambil mengenakan bodysuits dan jaket wol berlapis dengan aksesoris.

Acara pagelaran busana Chanel selalu menjadi hal yang tak terlupakan. Untuk pagelaran kali ini Chanel menampilkan hal yang berbeda dari sisi lain pagelaran busana, yaitu para fotografer.

Baca juga: Aktris spesial di peragaan busana Chanel hingga peluncuran smartwatch

Baca juga: Chanel sajikan kemewahan Hollywood ke Paris Fashion Week


Para fotografer berbaris di atas panggung dan disetiap sisi pagelaran busana, memotret para model saat mereka berputar-putar dan berpose, mengayunkan tas tangan yang mereka bawa dan tersenyum ke arah kamera.

Ini adalah hal yang berbeda untuk sebuah pertunjukan pagelaran busana, di mana biasanya fotografer berjejer mengambil foto di ujung panggung.

Penempatan fotografer ini mungkin tampak sepele, namun menjadikan pagelaran busana Chanel kali ini menjadi hal baru yang menyenangkan.

"Aku sangat menyukai suara flashbulbs yang padam pada setiap pagelaran busana di era 80'an, dan aku ingin mengembalikan rasa itu pada pagelaran kali ini. Menempatkan para fotografer di atas panggung bukan di ujung," ujar Direktur kreatif Chanel Virginie Viard dalam keterangannya dikutip dari Vogue, Rabu.

Hal lain yang berbeda pada pagelaran busana Chanel kali ini adalah lokasi pertunjukan. Biasanya pertunjukkan pagelaran busana Chanel digelar di Grand Palais dengan aneka latar panggung yang membuat para penonton terpukau.

Kali ini lokasi pagelaran busana digelar di tenda besar, mengingat Grand Palais kini sedang direnovasi. Kendati demikian, hal ini tidak menghentikan Viard untuk membuat suasana menjadi menyenangkan dan mengagumkan.
Kolase foto para model memamerkan busana karya perancang busana Virginie Viard untuk rumah mode Chanel untuk koleksi musim semi/musim panas 2022 dalam rangkaian Paris Fashion Week 2022 pada Selasa (5/10) waktu setempat. (Gorunway.com/Alessandro Viero)
 
Kolase foto para model memamerkan busana karya perancang busana Virginie Viard untuk rumah mode Chanel untuk koleksi musim semi/musim panas 2022 dalam rangkaian Paris Fashion Week 2022 pada Selasa (5/10) waktu setempat. (Gorunway.com/Alessandro Viero)


Paris Fashion Week, yang berakhir Selasa, adalah bagian terakhir dari agenda industri mode yang selama sebulan ini telah mempertunjukkan kembali aneka pesta yang dipenuhi selebriti dan pertunjukan pagelaran busana baik di New York, London dan Milan, setelah berbulan-bulan terhambat akibat pandemi. Chanel menutup agenda peragaan busana ini dengan "pesta kecil yang menyenangkan" dalam bentuk pagelaran busana.

Para model berlenggak lenggok di panggung pagelaran busana diiringi lagu hits di tahun 90'an "Freedom" milik George Michael yang dinyanyikan ulang oleh Christine and the Queens.

Viard memberikan sentuhan berjiwa muda pada rok dan jaket tweed khas rumah mode tersebut. Kemudian ada rok lebar dengan belahan samping, crop top yang memamerkan perut, hingga permainan garis berwarna-warni.

Pagelaran busana kali ini dibuka dengan kejutan khas mendiang Karl Lagerfeld— yang membuat kejutan ketika ia mengenakan pakaian dalam bermerek Chanel sebagai pakaian luar pada pagelaran busana untuk musim semi 1993— dengan urutan celana, pakaian renang, dan bra olahraga hitam-putih, kadang-kadang terselubung dalam spangled celana jaring hitam atau ditampilkan dengan rok di atas lutut.
Kolase foto para model memamerkan busana karya perancang busana Virginie Viard untuk rumah mode Chanel untuk koleksi musim semi/musim panas 2022 dalam rangkaian Paris Fashion Week 2022 pada Selasa (5/10) waktu setempat. (Gorunway.com/Alessandro Viero)


Selama pemasangan aksesori beberapa hari sebelum pertunjukan, Viard menunjukkan efek rajutan yang telah dia kerjakan dengan perusahaan bahan rajutan Bacus. Dari kerjasama itu, lahirlah setelah dari bahan wol berwarna pastel yang cocok untuk musim semi yang cerah.

Tampilan serupa juga pernah dikenakan oleh supermodel Naomi Campbell, Linda Evangelista dan Carla Bruni dalam kampanye untuk Chanel pada tahun 1994. Namun untuk tampilan kali ini Viard memberikan sentuhan rok yang lebih panjang atau penutup jaket di bagian belakang, yang menunjukkan jas berekor seperti tuksedo tradisional.

“Karl selalu membuat tampilan dari bahan jeans palsu,” kenang Viard sambil bergidik ketika mengingatnya.

“Di tahun 90-an para model selalu ditampilkan dengan jeans palsu dan tweed warna merah muda, ugh! Bagi saya itu mengerikan, tapi sekarang ini jadi sungguh keren!"

Viard kemudian merancang ulang proposisi denimnya untuk musim ini termasuk gaun musim panas ala tahun 1960'an, dengan motif garis serta kupu-kupu aneka warna, yang dilengkapi kerah kaku yang penuh payet, serupa dengan kardigan klasik khas Chanel.

Rok, celana kulot, kardigan hingga oversized jaket tidak hanya menggunakan bahan tweed seperti biasanya. Viard melengkapi koleksi kali ini dengan banyak bahan sequin hitam yang berkilau, selayaknya busana kaum muda yang siap untuk pergi ke pesta dansa yang menyenangkan.

Ada pula "denim palsu" berwarna hitam arang yang dengan motif kupu-kupu berwarna warni. Ini belum termasuk aneka setelan, gaun dan rok dari bahan sifon hitam dengan motif sayap kupu-kupu dengan warna warni khas musim panas yang berani.

Setelan berupa kardigan khas Chanel dengan bahan tweed -yang tidak lagi didominasi warna pastel - hadir dengan warna hitam, dusty pink, putih, bahkan motif bergaris warna-warni.
Kolase foto para model memamerkan busana karya perancang busana Virginie Viard untuk rumah mode Chanel untuk koleksi musim semi/musim panas 2022 dalam rangkaian Paris Fashion Week 2022 pada Selasa (5/10) waktu setempat. (Gorunway.com/Alessandro Viero)
 
Kolase foto para model memamerkan busana karya perancang busana Virginie Viard untuk rumah mode Chanel untuk koleksi musim semi/musim panas 2022 dalam rangkaian Paris Fashion Week 2022 pada Selasa (5/10) waktu setempat. (Gorunway.com/Alessandro Viero)


Overall panjang tanpa lengan dari bahan kulit hitam mengingatkan para pecinta fesyen pada gaya berbusana yang sempat menjadi tren di tahun 70-an. Namun kali ini Viard membuatnya tampak masa kini dan lebih berjiwa muda dengan embos bergaris yang memberikan nuansa mewah.

Bahan sifon yang ringan memberikan efek bahwa kupu-kupu pada busana yang dikenakan para model ikut melayang terbang, ketika para model berjalan. Memberikan kesan bahwa musim semi telah tiba dengan banyaknya kupu-kupu yang berterbangan.

Untuk aksesoris, Viard bermain-main dengan aneka model tas tangan baik bentuk maupun warna. Ada tas tangan berbentuk botol parfum Chanel No.5, slingbag berwarna merah muda, emas, hitam dengan embos Chanel, serta aneka tas dengan rantai khas Chanel.

Di akhir presentasi, Viard bertukar tos dengan model yang memberikan senyum lebar sebelum dia keluar di pintu samping.

Baca juga: Mengulik rahasia di balik gaun Putri Diana di film "Spencer"

Baca juga: Chanel beli ladang bunga melati demi jaga produksi parfum "No.5"

Baca juga: Demi kelangsungan No.5, Chanel beli lebih banyak perkebunan melati

 

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021