Jakarta (ANTARA) - Anggota grup Warkop DKI Indrodjojo Kusumonegoro atau yang akrab disapa Indro menyatakan bahwa saat ini diskusi bersama dengan grup Warkopi sudah tidak akan mungkin untuk dilakukan.

"Sekarang Lembaga Warkop DKI menyatakan sudah sulit ada pembicaraan apapun dan secara tegas Lembaga Warkop tidak mengizinkan (penggunaan nama Warkopi), tidak ada lagi pembicaraan mengenai Haki ini," kata Indro dalam jumpa pers bersama Lembaga Warkop DKI pada Rabu.

Lembaga Warkop DKI meminta dengan tegas kepada Warkopi untuk mengganti nama grupnya dalam kurun waktu 7 hari. Warkopi juga dilarang untuk memakai nama karakter Dono, Kasino dan Indro dalam pembuatan kontennya.

Saat ini, Lembaga Warkop DKI telah memiliki perjanjian eksklusif dengan PT Falcon sehingga merek tersebut hanya dapat digunakan olehnya.

Indro mengaku kejadian ini memberikan pelajaran besar bagi dirinya. Menurutnya, banyak masyarakat yang belum teredukasi tentang hak kekayaan intelektual.

Ia pun berpesan agar grup Warkopi memiliki identitas sendiri jika ingin bertahan di industri hiburan.

"Percayalah kalian harus jadi diri sendiri, enggak ada yang meniru itu yang bisa bertahan, enggak ada dalam sejarah lawak yang meniru terus sukses. Berkaryalah, kalian kan kan suka bercandaan, itu bisa jadi. Kebetulan Anda melangkah dengan hal yang salah," kata Indro.

Sementara itu, Hana selaku Ketua Lembaga Warkop DKI yang juga anak dari mendiang Kasino mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengambil jalur hukum terkait masalah dengan Warkopi. Akan tetapi, Warkopi tak juga menunjukkan itikad baik dengan meminta maaf secara resmi kepada Lembaga Warkop DKI.

"Sampai sekarang kita masih mendiskusikan secara kekeluargaan, tapi belum tahu kalau masih terus bergulir masalahnya," ujar Hana.

Baca juga: Kerugian yang dialami Warkop DKI akibat munculnya Warkopi

Baca juga: Indro Warkop tak berencana bawa Warkopi ke jalur hukum

Baca juga: Pernyataan sikap Lembaga Warkop DKI atas kemunculan "Warkopi"




 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021