Itu standar bubble yang ditetapkan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Nasional dan kami sudah lakukan itu
Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika sudah mengacu pada pedoman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Satuan Tugas COVID-19 Nasional dalam penanganan COVID-19 di Kabupaten Mimika terkait dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Mimika, Reynold R. Ubra, di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika, Rabu, mengatakan semua tamu yang tiba di Mimika diharuskan sudah menjalani tes PCR dengan hasil negatif dan wajib memiliki sertifikat vaksin COVID-19 dua dosis.

“Saat tiba di Kota Timika kami lakukan pedekatannya dengan sistem bubble. Bubble pertama adalah di bandara dengan melakukan screening, seperti cek suhu tubuh, kemudian melakukan verifikasi terhadap dokumen perjalanan,” kata Reynold dalam siaran pers dari media Center Kominfo Kluster Mimika.

Baca juga: Dinkes Mimika pastikan tidak ada klaster baru COVID-19 di PON Papua

Kemudian bubble kedua yaitu di tempat penginapan, baik hotel maupun non-hotel dengan menggunakan protokol kesehatan. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Panitia juga mengatur tempat-tempat yang sering dijadikan tempat berkumpul para atlet, seperti restoran dan pusat kebugaran.

Yang ketiga adalah bubble di venue. Reynold mengatakan atlet yang masuk satu hari sebelum bertanding sudah harus melewati screening. Bahkan, di venue, bukan hanya pemain, penonton juga wajib diperiksa vaksin COVID-19, cek suhu tubuh, dan wajib menjaga jarak hingga selesai pertandingan.

Test PCR juga diwajibkan kepada semua tamu, terutama kontingen dan rombongan yang ke bandara untuk pulang menuju daerahnya masing-masing.
.
"Itu standar bubble yang ditetapkan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Nasional dan kami sudah lakukan itu,” kara Reynold.

Secara faktual, menurut Reynold saat pertandingan final futsal beberapa waktu lalu, pihaknya bersama panitia sudah mencoba semaksimal mungkin mengantisipasi kemungkinan banyaknya penonton, karena antusias masyarakat tidak bisa dibendung. Namun, penonton yang bisa masuk ke stadion untuk menonton langsung tetap dibatasi, dan untuk mengurangi kerumunan panitia menyediakan videotron di beberapa titik yang menyiarkan secara langsung final futsal tersebut.
.
Menurut Reynold, hal yang menjadi catatannya adalah ketika euforia pertandingan tetap harus memastikan bahwa Prokes berjalan, yaitu menjaga jarak dan memastikan bahwa masyarakat tetap disiplin menggunakan masker.

“Lebih awal sudah screening suhu tubuh dan juga sertifikat vaksin COVID-19. Hingga hari ini kami tetap melakukan evaluasi-evaluasi,” kata Reynold.

Baca juga: Satgas telusuri atlet terpapar COVID-19 di PON Papua


Sedikit Atlet yang Positif COVID-19

Sementara itu, terkait hasil temuan atlet yang positif terinfeksi COVID-19, Reynold mengungkapkan bahwa hanya ada satu dari hampir 4.000 atlet yang datang ke Kabupaten Mimika untuk bertanding di PON XX Papua yang reaktif dalam test antigen.

“Sebanyak 3.000 hampir mencapai 4.000 atlet, hanya satu atlet yang ditemukan reaktif antigen. Kemudian kami lakukan tes PCR dan hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19,” ungkap Reynold.

Reynold menjelaskan atlet tersebut sudah divaksin COVID-19 dua kali dan memiliki gejala ringan, hanya batuk dan pilek. Kemudian, sejumlah kontingen yang akan pulang dan ada indikasi terkonfirmasi positif COVID-19 setelah diperiksa juga dalam keadaan sehat serta tidak bergejala.

Menurut Reynold, kondisi atlet yang sehat bahkan tidak bergejala meskipun terkonfirmasi positif itu tidak terlepas dari dua dosis vaksin yang sudah diterima sebelumnya.

"Untuk screening COVID-19, biasanya kita periksa antibodinya. Imun tubuh mulai terbentuk dan jika kita terpapar maka respon tubuh lebih cepat, lebih kuat, dan tidak menunjukkan gejala apapun. Nah, vaksinasi ini efektif, sudah terbukti di atlet-atlet kita,” tegas Reynold.

Baca juga: Temuan kasus COVID-19 dan protap penanganan di PON Papua
Baca juga: KONI Pusat komentari kasus COVID-19 di PON Papua

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021