Mamuju (ANTARA News) - Sebanyak 7.000 kelambu bayi disalurkan ke Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dalam rangka mencegah merebaknya penyakit malaria di dua wilayah tersebut.

Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulbar, dr Achmad Azis di Mamuju, Minggu, mengatakan, kelambu bayi yang didistribusi terhadap dua kabupaten ini karena masuk dalam zona kuning terjangkitnya penyakit malaria.

"Sebelum daerah ini masuk dalam zona merah penyakit malaria, maka harus segera dilakukan upaya-upaya menekan jumlah penderita malaria," katanya.

Ia mengemukakan, sebanyak 7.000 kelambu ini diberikan kepada ibu yang baru melahirkan sehingga anak bayi tersebut bisa terlindungi dari gigitan serangan nyamuk malaria, apalagi dua daerah ini tercatat zona kuning penyeberan virus endemis malaria.

Dia mengemukakan, untuk kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Utara diberikan kelambu keluarga karena penyebaran Malaria di daerah tersebut sangat membahayakan bahkan sudah ditetapkan daerah zona merah.

"Dari lima kabupaten di Sulbar, Kabupaten Mamuju dan Mamuju utara paling tinggi terjadinya penyakit malaria, sehingga diberikan kelambu yang besar untuk mengantisipasi serangan gigitan nyamuk," kata Achmad Azis.

Dia mengatakan, bantuan kelambu yang diberikan kepada masyarakat merupakan hasil bantuan luar negeri atau bantuan Lembaga Swadaya Masyarakat Global Fund hasil kerja sama pemerintah untuk mengatasi penyebaran penyakit malaria di Indonesia termasuk di Sulbar.

"Tahun ini kami telah menyalurkan bantuan kelambu keluarga ke Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara yang jumlahnya mencapai 184 ribu kelambu," katanya.

Menurutnya, selama ini Lembaga Swadaya Masyarakat Global Fund berperan aktif dalam penanganan penyakit TBC, malaria, DBD dan AIDS di semua wilayah di Indonesia dan di Sulbar mulai diterapkan sejak tahun 2010.

Dikatakannya, berdasarkan data sementara dari medio Juli hingga Desember 2010 ditemukan jumlah penderita Malaria di Mamuju mencapai 8.303 kasus dan Mamuju Utara sebanyak 1.917 kasus malaria.

Karenanya, dua kabupaten ini masuk zona merah penyebaran penyakit malaria sedangkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa dianggap zona kuning dan satu kabupaten lainnya yakni Kabupaten Polewali Mandar ditetapkan zona hijau penyakit Malaria.

Ia mengungkapkan, banyaknya penderita Malaria di Mamuju memang sangat memungkinkan karena daerah ini banyak tempat berkembangnya nyamuk seperti pada wilayah pantai maupun wilayah rawa-rawa.

"Dinkes Kabupaten di dua daerah ini harus meningkatkan pengawasan dengan cara mengantisipasi penyebaran Malaria karena rentan menimbulkan kematian bagi penderitaa penyakit malaria," pintanya.  (ACO/F003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011