Jayapura (ANTARA) - Kontingen tuan rumah Papua benar-benar membuat kejutan pada kejuaraan empat tahunan ini dan sekarang mengancam posisi puncak klasemen sementara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang saat ini dipegang Jawa Barat (Jabar)
.
Berdasarkan data resmi dari PB PON, Kamis hingga pukul 12.00 WIT, kontingen Papua sukses menembus angka 50 medali emas disusul 22 perak dan 42 perunggu. Sedangkan Jabar berada di puncak dengan 50 emas, 46 perak dan 54 perunggu.

Cabang olahraga bermotor menjadi pengumpul pundi-pundi emas bagi kontingen tuan rumah selain dari aerosport, menembak dan biliar. Peluang untuk berada di papan atas jelas terbuka karena banyak cabang olahraga yang mempertandingkan nomor final

Untuk kontingen Jabar kondisi ini jelas akan menjadi pemacu semangat. Apalagi sebelumnya mampu menggeser kontingen DKI Jakarta dari puncak dan saat ini berada di posisi tiga dengan 47 emas, 40 perak dan 49 perunggu.

Baca juga: Jawa Barat geser tuan rumah di klasemen perolehan medali
Baca juga: Jawa Barat tempel ketat DKI Jakarta di puncak klasemen medali

Kontingen Jabar masih menyimpan beberapa peluang emas yang siap di dulang seperti cabang olahraga atletik yang saat ini sedang berjalan hingga renang yang baru dipertandingkan di kolam renang Stadion Akuatik Kampung Harapan, Jayapura, 9-14 Oktober.

Selama ini kontingen Tanah Pasundan ini dikenal dengan penguasa renang di Tanah Air. Jadi tidak heran jika nantinya bakal menjadi lumbung emas.

Begitu juga dengan Jawa Timur. Pelan tapi pasti medali emas mulai terkumpul. Dalam catatan resmi PB PON masih bertahan di posisi empat klasemen dengan 42 emas, 36 perak dan 36 perunggu.

Jika dilihat catatan yang ada, emas kontingen Jawa Timur seharusnya sudah bertambah karena baru saja mengawinkan medali emas dari selam kolam nomor 800 meter surface yang berlangsung di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Kamis pagi WIT.

Baca juga: Jawa Timur kawinkan emas 800m surface selam kolam PON Papua

Pada sektor putra, Bima Dea Sakti Antono menunjukkan ketahanan dan kecepatan tubuh terbaik. Dia finis terdepan dengan catatan waktu 6 menit 59,12 detik.

Pada lomba kali ini Dea mengalahkan wakil DKI Jakarta Sheva Bima Firmansyah yang finis urutan kedua dengan catatan waktu 7 menit, 12,91 detik. Sementara posisi ketiga ditempati Oktab Dewa Devana Taufiq dari Jawa Barat dengan 7 menit 23,27 detik.

Sedangkan di sektor putri, Jawa Timur juga memastikan emas pada nomor 800 meter surface melalui Andhini Muthia Maulida yang mencatatkan waktu tercepat 7 menit 25,95 detik.

Dia mengalahkan wakil Jawa Barat Oza Feby Mulyani yang finis posisi kedua dengan catatan waktu 7 menit 31,75 detik. Adapun posisi ketiga diraih Amartha Latifa Rahndevi dari Banten dengan catatan waktu 8 menit 01,23 detik.

Baca juga: Round up - Atletik dimulai, persaingan medali PON Papua makin memanas
Baca juga: Rekor-rekor baru bermunculan di PON Papua

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021