Jayapura (ANTARA) - Pesilat putri sekaligus andalan DKI Jakarta Puspa Arumsari berpeluang besar menambah koleksi medali emas di nomor tunggal putri cabang olahraga pencak silat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Tampil di gelanggang I Gedung Olahraga (GOR) Toware, Kabupaten Jayapura, pada Kamis, Puspa tampil menyakinkan di nomor tunggal putri seni.

Penampilan apik Puspa berhasil mengumpulkan nilai tertinggi dari empat pesilat putri lainnya di gelanggang I dan gelanggang II, yakni 459 poin dengan catatan waktu tiga menit.

Atas capaian nilai tersebut, peraih medali emas ASIAN Games 2018 dan SEA Games 2019 di Manila, Filipina itu melenggang mulus ke partai puncak.

Baca juga: Enam pesilat kategori seni lolos ke final pencak silat PON XX 

Di bawah Puspa, pesilat putri asal Jawa Timur Vina Istyanah memperoleh poin 449 dengan catatan waktu tiga menit, dan tempat ketiga diamankan oleh pesilat Jawa Tengah, yakni Zidni Rahma Amaly yang meraup 445 poin dengan catatan waktu tiga menit. 

Di gelanggang II, pesilat asal Bumi Pasundan Risya Gunawan menjadi yang terbaik dari empat pesilat lainnya dengan perolehan nilai 448 dan catatan waktu tiga menit. 

Langkah Risya juga diikuti oleh Ni Kadek Astini, pesilat Bali yang hanya terpaut satu poin dari pesilat Jawa Barat tersebut, yakni 447. Pesilat terakhir yang lolos, yaitu Godelifa Lali Inna asal Nusa Tenggara Timur.

Sementara Tri Adeningsi asal Sulawesi Tengah dan Fhisty Fitri Maghfirah dari Bengkulu harus rela mengubur mimpi mereka melaju ke final karena hanya mampu mengumpulkan masing-masing 432 dan 399 poin. 

Selain itu, Hyelda Maylinda Puspa asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Ely Syafitri dari Banten dan Sri Rejeki yang merupakan pesilat tuan rumah juga harus terhenti di babak semifinal kategori tunggal putri seni. 

Baca juga: Dua pesilat tuan rumah kubur mimpi di babak penyisihan PON XX 
 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021