Jakarta (ANTARA/JACX) - Stroke, gangguan kesehatan yang terjadi akibat terhambatnya pasokan darah ke otak, diklaim dapat dideteksi melalui gerakan berdiri dengan satu kaki.

Sebuah akun dengan 23.600 pengikut di Twitter membagikan narasi yang menyatakan bahwa stroke dapat dikenali hanya dengan bertumpu pada satu kaki selama 20 detik. 

Berikut isi cuitannya:
"Journal Stroke:
Mereka yang bisa berdiri dengan satu kaki lebih dari 20 detik memiliki risiko stroke yang rendah,".

Namun, benarkah metode berdiri dengan satu kaki dapat deteksi stroke?
 
Penjelasan:
Chonpivat Treepong, seorang dokter di Neurological Institute of Thailand, mengatakan berdiri dengan satu kaki bukan metode yang akurat dan bukan metode yang digunakan dokter untuk mendiagnosis masalah otak.

"Ketidakmampuan berdiri dengan satu kaki bisa jadi akibat masalah sendi atau saraf. Oleh karena itu, tes ini bukan cara yang akurat untuk menguji apakah seseorang memiliki masalah otak," kata Treepong, mengutip Jabar Saber Hoaks.

Sementara itu, Presiden Neurological Society of Thailand Dr Tassanee Tantirittisak mengatakan diagnosis stroke membutuhkan bantuan teknologi medis seperti rontgen otak atau MRI yang lebih akurat, bukan dengan bertumpu pada satu kaki selama 20 detik.

Klaim: Berdiri dengan satu kaki dapat deteksi stroke
Rating: Hoaks/Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Tutup hidung dengan bawang putih dapat keluarkan lendir dari paru-paru

Cek fakta: Cek Fakta: Radiasi pada ponsel sebabkan kebutaan?

Baca juga: Kenali gejala stroke yang bisa terjadi mendadak

 

Pewarta: Tim Jacx
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021