Jayapura (ANTARA) - Kontingen Lampung meraih medali perunggu cabang olahraga menembak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung di Lapangan Tembak Silas Papare wilayah AURI, Sentani, Jayapura, Kamis.

Atlet menembak Lampung Adylia Safitri yang turun di nomor individual trap women itu menyabet medali perunggu dengan skor 27 dari 40 kali tembakan.

Sementara medali emas direbut altlet DKI Jakarta Silvia S dengan skor 39 dari 50 tembakan. Sedangkan atlet tuan rumah Papua Marmunah yang membukukan skor 38 dari 50 tembakan harus puas dengan medali perak.

"Alhamdulillah, saya bisa memberikan yang terbaik . Terima kasih kepada pelatih, ofisial, seluruh kontingen dan masyarakat Lampung yang telah mendoakan dan mendukung," kata Adylia di Jayapura, Kamis.

Baca juga: Marciano apresiasi lahirnya atlet muda di cabang menembak PON Papua 
Baca juga: Penyelenggara PON Papua tingkatkan keamanan arena lomba menembak 


Pertandingan perebutan medali cabang olahraga menembak nomor individual trap women ini sempat dua kali tertunda.

Pertandingan pada Rabu (6/10) menyisakan empat petembak, termasuk Adylia. Namun, panitia terpaksa menunda kelanjutan pertandingan karena hari sudah gelap.

Kemudian, panitia menjadwalkan pertandingan lanjutan pada Kamis pagi. Akan tetapi, saat pertandingan lanjutan akan dimulai, panitia terpaksa kembali menundanya karena turun hujan.

"Sempat ada kendala saat hujan rintik-rintik turun karena menghalangi pandangan," ungkap Adylia yang juga anggota TNI AD itu.

Hari ini, kontingen Lampung masih berpeluang menambah medali dari cabang olahraga menembak nomor mixed trap.

Sebelumnya, cabang olahraga menembak sudah mendistribusikan satu medali emas untuk kontingen Lampung melalui Wira Sukmana yang turun di nomor individual air pistol putra 50 meter. 

Baca juga: Lampung raih medali emas cabang menembak PON Papua 
Baca juga: Atlet menembak asal Bali Dewa Yadi raih medali perak PON Papua 
Baca juga: Rico Fergian sumbang medali perak Bali dari menembak 

 

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021