Cilacap (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Sunarna memberikan dukungan atas rencana pembangunan perikanan bertaraf internasional yang akan dilakukan pemerintah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Saat memberi sambutan dalam kunjungan kerjanya di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC), Kamis siang, Sunarna mengaku sempat mendapatkan keluhan jika kondisi kolam di PPSC sudah dangkal serta diharapkan bisa lebih baik lagi dan berkembang.

"Tadi (ada informasi) akan dijadikan pelabuhan internasional. Ini kebanggaan luar biasa untuk Cilacap," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, terpilihnya PPSC untuk dijadikan sebagai pelabuhan perikanan bertaraf internasional juga perlu dukungan dari masyarakat Cilacap.

Saat ditemui wartawan, Sunarna mengharapkan pelabuhan perikanan bertaraf internasional yang akan dibangun di Cilacap ke depannya bakal menjadi pelabuhan yang paling bagus di Indonesia.

"Karena ada dua (yang akan dibangun) di sini dan di Bitung, Sulawesi Utara," katanya.

Terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan perikanan bertaraf internasional tersebut, Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Mansur mengatakan ada beberapa lokasi pelabuhan perikanan di luar negeri yang akan dijadikan tolok ukur atau perbandingan.

"Intinya, (pelabuhan) tidak lagi kotor, tidak lagi bau. Kalau bisa semua sudah terintegrasi, tersedia di dalam semua fasilitas," katanya.

Ia mengatakan jika sebenarnya ada beberapa lokasi yang akan dijadikan sebagai pelabuhan perikanan bertaraf internasional namun yang diprioritaskan Cilacap dan Bitung.

"Satu memang di utara (Bitung) yang lautnya masih potensial. Yang di selatan ini (Cilacap), Samudra Hindia ini sangat potensial sumberdayanya, yang paling memungkinkan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, dia mengatakan kehadiran pelabuhan perikanan bertaraf internasional di Cilacap tidak mungkin berjalan sendiri karena dipastikan butuh instansi lain seperti dekat dengan pelabuhan umum maupun bandara termasuk transportasi lainnya.

Menurut dia, rencana pembangunan jalan tol di wilayah selatan Jawa Tengah juga akan sangat mendukung pembangunan pelabuhan perikanan bertaraf internasional tersebut.

"Kapal-kapal besar yang biasa beroperasi di laut lepas pasti akan datang ke Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap," katanya.

Sementara itu, Kepala PPSC Imas Masriah mengatakan produksi perikanan di PPSC pada tahun 2020 mencapai 19.000 ton, sedangkan sejak awal tahun 2021 hingga saat sekarang sudah lebih dari 10.000 ton.

"Mudah-mudahan menjelang puncak musim (panen ikan) pada triwulan keempat bisa melebihi pencapaian tahun lalu karena jumlah kapal juga semakin bertambah. Dari tahun kemarin sampai sekarang ada 100 penambahan jumlah kapal, semoga produksinya pun meningkat," katanya.

Ia mengaku optimistis ketika PPSC telah dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan bertaraf internasional, produksi perikanan semakin meningkat dan peningkatannya diprediksi bisa mencapai dua kali lipat.

Menurut dia, luas kolam pelabuhan perikanan bertaraf internasional yang akan dibangun di Cilacap itu rencananya mencapai 30 hektare.

"Saat ini (luas kolam di PPSC) 15 hektare, jadi dua kali lipat. Perluasaannya ke arah utara dari PPSC," kata Imas.

Dalam kunjungan kerja tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Sunarna berkesempatan menyerahkan secara simbolis bantuan berupa 1.500 paket perbekalan melaut bagi nelayan di Kabupaten Cilacap dan asuransi mandiri nelayan.

Selain itu, penyerahan santunan kematian bagi ahli waris nelayan peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK, penyerahan kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK kepada perwakilan nelayan, penyerahan klaim asuransi Si Mantap dari PT Jasindo kepada ahli waris nelayan, serta penyerahan kartu kepesertaan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) atau Jaminan Hari Tua Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Rakyat Indonesia (DPLK BRI) bagi nelayan.

Baca juga: KKP pacu perbaikan pelabuhan perikanan pada 2022
Baca juga: KKP persiapkan Bagansiapiapi Riau jadi pelabuhan terintegrasi

Baca juga: Kepala BMKG sebut wilayah Cilacap paling rawan terhadap tsunami
 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021