Paris (ANTARA News) - Pemerintah Prancis menyita sebuah pesawat kecil milik keluarga presiden Tunisia yang terguling Zine El Abidine Ben Ali di sebuah bandara dekat Paris, kantor penuntut di Paris mengatakan, Selasa.

Uni Eropa Senin lalu telah sepakat untuk membekukan aset milik Ben Ali dan isterinya setelah ia terguling dari kekuasaan bulan lalu dalam pergolakan rakyat. Prancis telah memulai penyelidikan awal terhadap asetnya di negara itu, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Pesawat itu disita sebagai bagian dari penyelidikan tersebut, yang dimulai setelah organisasi-organisasi swadaya masyarakat mengajukan tuntutan perkara untuk mendapatkan aset Ben Ali di Prancis untuk dikembalikan ke pemerintah Tunisia jika terbukti bahwa aset itu diperoleh secara tidak sah.

Satu sumber polisi mengatakan pesawat itu adalah sebuah jet pembom kecil. Pesawat itu disita di bandara Le Bourget, tempat pesawat itu telah diparkir selama beberapa hari, kantor penuntut tersebut merinci.

Ketiga LSM itu, Transparansi Internasioal, Sherpa dan Komisi Arab untuk Hak-hak Asasi Manusia, mengatakan pemimpin Tunisia yang dipecat itu dan keluarganya memiliki propertinya sendiri yang berharga di sejumlah lokasi utama di Paris dan juga aset bank yang besar.

Ben Ali dan keluarganya memiliki saham di banyak perusahaan dan industri Tunisia dalam dua dasawarsa berkuasanya, termasuk di hotel, bank, ekspor tuna, konstruksi dan farmasi.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011