Berlin (ANTARA) - Komite penasihat vaksin Jerman pada Kamis (7/10) menyarankan agar lansia 70 tahun ke atas dan staf medis yang berinteraksi dengan pasien mendapatkan vaksin booster (penguat).

Saran itu dikeluarkan kendati saat sistem kesehatan negara telah memvaksinasi lansia 65 tahun ke atas dengan dosis ketiga.

Panel pakar tersebut, STIKO, mengatakan suntikan ulang vaksin mRNA Pfizer-BioNTech atau Moderna harus diberikan minimal enam bulan sesudah dosis standar awal.

"Perlindungan vaksin menurun seiring berjalannya waktu, terutama dalam hal pencegahan infeksi tanpa gejala dan bentuk penyakit ringan. Dengan bertambahnya usia, respons imun pascavaksinasi secara menyeluruh menjadi lebih lemah dan infeksi yang menerobos dapat lebih sering menyebabkan penyakit parah," kata STIKO.

Semua penerima vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson harus menerima vaksin booster minimal empat pekan setelah dosis awal sebab tingkat infeksi pada orang-orang yang disuntik vaksin J&J merupakan yang tertinggi di antara vaksin penerima vaksin-vaksin resmi lainnya, kata panel tersebut.  

Baca juga: Jerman tawarkan vaksin penguat COVID-19

Otoritas layanan kesehatan masyarakat tidak menunggu pernyataan para ahli.

Pada 6 September, para menteri kesehatan negara bagian Jerman beserta menteri federal, Jens Spahn, setuju memperluas kelompok yang memenuhi syarat vaksin booster bagi lansia 60 tahun ke atas yang sudah berkonsultasi dengan dokter mereka.

Pemberian vaksin booster juga mencakup pada staf panti wreda dan siapa pun yang mungkin bekerja dengan orang-orang yang terinfeksi.

Sebulan sebelumnya, para menteri memutuskan untuk memberikan vaksin booster pada kalangan yang memiliki sistem imun lemah, orang yang bekerja di tempat penitipan anak, warga lansia berusia 80 tahun ke atas, serta penerima vaksin AstraZeneca dan J&J.

Regulator obat Eropa pada Senin (4/10) mengatakan bahwa orang dengan sistem imun lemah sebaiknya mendapatkan dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Otoritas Eropa tersebut memberikan kebebasan kepada negara anggota untuk memutuskan apakah vaksin booster harus diberikan pada kalangan yang lebih luas.  

Sumber: Reuters

Baca juga: Jerman larang perusahaan tanya status vaksin karyawan

Baca juga: Mayoritas warga Jerman tervaksin pada akhir musim panas


 

Kanselir Jerman resmikan Pusat Pandemi Global di Berlin

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021