Kehadiran hunian yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi massal dan berjarak tidak terlalu jauh dari Jakarta dengan harga terjangkau, dan sejumlah insentif serta pelonggaran kebijakan kepemilikan rumah bisa menjadi jawaban akan kebutuhan
Jakarta (ANTARA) - Co-Founder Finansia Consulting Eko Endarto menilai hunian yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi massal atau dikenal sebagai konsep Transit Oriented Development (TOD) dapat menjadi opsi bagi kaum milenial yang ingin memiliki tempat tinggal yang dekat dengan pusat bekerja, harganya terjangkau, serta mendukung mobilitas dan gaya hidup kesehariannya.

Menurut Eko, saat ini kaum milenial sulit untuk mendapatkan hunian karena tidak seimbangnya kenaikan harga hunian dengan penghasilan, khususnya di kota-kota besar, seperti Jakarta dan wilayah sekitarnya.

"Kehadiran hunian yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi massal dan berjarak tidak terlalu jauh dari Jakarta dengan harga terjangkau, dan sejumlah insentif serta pelonggaran kebijakan kepemilikan rumah bisa menjadi jawaban akan kebutuhan hunian bagi milenial," ujar Eko dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Anggota DPR: Perlu diprioritaskan bangun transportasi di perbatasan

PT Adhi Commuter Properti (ADCP), salah satu pengembang properti berbasis transportasi massal dan salah satu anak usaha perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero) Tbk, tengah mengembangkan proyek hunian berkonsep TOD dengan harga yang terjangkau untuk milenial yang tersebar di tujuh dari 17 stasiun LRT Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) (tahap I).

Proyek-proyek tersebut antara lain LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Grand Central Bogor- Member of LRT City, Cisauk Point- Member of LRT City, Oase Park- Member of LRT City.

"Konsep hunian TOD dari ADCP yang menempel langsung di simpul transportasi massal, yakni LRT, KRL dan Bus Trans Jakarta di Jabodetabek, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam segi mobilitas dengan akses yang sangat relevan bagi masyarakat dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Harga yang kami tawarkan untuk hunian konsep TOD ini pun cukup terjangkau khususnya untuk milenial karena dimulai dari Rp 300 jutaan," kata Corporate Secretary ADCP Adi Sampurno.

Adi menambahkan, hunian TOD ADCP tersebut akan sangat potensial dan memberikan kemudahan kepada penghuninya seiring dengan rencana pembukaan komersial penuh LRT Jabodebek, yang menurut Presiden Joko Widodo, akan dibuka pada Juni 2022 (Cibubur – Cawang, Cawang – Dukuh Atas, Cawang – Bekasi Timur).

Dia pun optimistis ke depan TOD akan menjadi sebuah gaya hidup di Indonesia melihat konsep hunian serupa yang sudah dikembangkan di Hong Kong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Kopenhagen dan cukup berhasil.

Baca juga: Menhub: TOD jadi kunci konektivitas antar moda transportasi

Untuk lebih mempermudah pelanggannya mendapatkan hunian impian, khususnya kaum milenial, ADCP bekerja sama dengan Bank BTN juga menawarkan sejumlah kemudahan lewat beragam promo seperti Promo Octofest, DP nol persen, bunga ringan 4,5 persen, dan paket wisata bersama pasangan ke Bali.

Selain itu, calon pembeli juga bisa memanfaatkan beragam cara pembayaran yang ditawarkan seperti hard cash, soft cash, dan cicilan KPR atau KPA.

"Saat ini ada 11 proyek hunian TOD dari ADCP yang sedang berjalan, tujuh diantaranya berada di titik stasiun LRT dan dalam waktu dekat akan ada dua lahan lagi yang kami kembangkan yaitu area Cikunir dan Pancoran. Jadi kami akan segera memiliki sembilan proyek di jalur LRT tahap pertama. Kami optimis semua proyek ADCP akan terbangun sesuai target yang sudah kami tentukan," ujar Adi.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021