Jakarta (ANTARA) - Sutradara Wregas Bhanuteja dan aktris Shenina Cinnamon dari film "Penyalin Cahaya" merasa senang bisa menghadiri karpet merah dan upacara pembukaan Festival Film Internasional Busan (BIFF), Korea Selatan, di tengah segala keterbatasan pandemi COVID-19. 

Kehadiran mereka di festival film terbesar di Asia tersebut untuk mewakili film "Penyalin Cahaya" (judul internasional: "Photocopier") yang lakukan World Premiere dan masuk program kompetisi utama New Currents di BIFF. Mereka berjalan di karpet merah dan mengikuti acara pembukaan Busan International Film Festival (BIFF) ke-26 di Busan Cinema Center, Busan, Korea Selatan, pada Rabu, (6/10).

"Hadir di acara red carpet dan opening ceremony Busan International Film Festival adalah sebuah keistimewaan dan kebahagiaan tersendiri, karena tahun lalu acara ini dibatalkan akibat pandemi," kata Wregas, yang juga menghadiri acara pembukaan BIFF 2019 untuk mewakili film "Tak Ada yang Gila di Kota Ini".

Dikutip dari siaran resmi, Wregas mengatakan di BIFF tahun ini dia dan Shenina akan melakukan sejumlah kegiatan, seperti guest visit ke pemutaran film, sesi tanya jawab serta wawancara dengan media.

"Tentu saja selain itu, kami akan menjalin network dengan para pembuat film, aktor-aktris, hingga pelaku lainnya di industri film," ungkap Wregas.

Shenina juga merasakan dan berpendapat senada. "Ini adalah keikutsertaan saya yang pertama kali dalam red carpet dan acara pembukaan sebuah festival film internasional sebesar Busan International Film Festival. Tentu senang rasanya dan sangat bersyukur bisa alami pengalaman langka ini di tengah kondisi sulit pandemi," kata Shenina yang sempat berswafoto dengan pesohor Negeri Ginseng seperti Song Joong-ko dan Han So-hee.

Baca juga: "Penyalin Cahaya" Wregas Bhanuteja masuk kompetisi Busan Film Festival

Baca juga: Tiga film Indonesia masuk seleksi Festival Film Busan 2021


"Setelah melewati sejumlah persyaratan protokol kesehatan yang ketat untuk bisa hadir di BIFF, saya dan Wregas akhirnya akan bisa menjalani rangkaian kegiatan BIFF untuk mewakili film 'Penyalin Cahaya'. Kami berterima kasih dan mengapresiasi upaya penyelenggara BIFF yang menggelar acara festival secara offline dan tetap aman bagi semua orang," ujar Shenina.

Acara pembukaan festival film di kota terbesar kedua di Korsel ini dipandu oleh dua aktor-aktris ternama Negeri Ginseng, Song Joong-ki (“The Battleship Island”, “Vincenzo”) dan Park So-dam (“Parasite”, “Record of Youth”).

Acara pembukaan BIFF 2021 ini dilengkapi dengan pemutaran film “Heaven: To the Land of Happiness” karya sutradara Im Sang-soo. Berlangsung hingga 15 Oktober 2021, BIFF tahun ini memutar 223 film dari 70 negara. Semua pemutaran film diadakan secara fisik dengan penerapan protokol kesehatan ketat di 29 layar yang tersebar di enam bioskop, yakni CGV Centum City, Lotte Cinema, dan Sohyang Theater.

Adapun rangkaian acara resmi BIFF lainnya juga dihelat secara tatap muka, mulai dari Open Talk, Special Talk, Outdoor Greeting, Actor’s House, Master Class, hingga Handprint Ceremony.

Di BIFF, film "Penyalin Cahaya" akan diputar tiga kali, yaitu pada 8 Oktober 2021 di Busan Cinema Center, 12 Oktober 2021 dan 14 Oktober 2021 di Lotte Cinema Centum City. Sementara itu, dalam program kompetisi utama New Currents di BIFF, film "Penyalin Cahaya" bakal bersaing dengan sepuluh film dari sembilan negara lain untuk memperebutkan empat penghargaan penting dan bergengsi, yakni New Currents Award, New Currents Audience Award, NETPAC Award, dan FIPRESCI Award.

Para juri yang menilai film-film di program New Currents, yakni Deepa Mehta (sutradara Kanada), Cristina Nord (Direktur Berlinale Forum), Jang Joonhwan (sutradara Korsel), dan Jeong Jae-eun (sutradara Korsel).

Film “Penyalin Cahaya” yang diproduksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures ini berkisah tentang Sur (Shenina Cinnamon) yang harus kehilangan beasiswanya akibat dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar. Ia tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya.

Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri. Ia lantas meminta bantuan Amin (Chicco Kurniawan), teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

Baca juga: Festival Film Busan dibuka hampir sepenuhnya normal

Baca juga: BIFF beri penghargaan kehormatan untuk sutradara Im Kwon-taek

Baca juga: Sederet sineas ternama dikonfirmasi akan hadiri Festival Film Busan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021