Merauke (ANTARA) - Cabang olahraga menembak Sumatera Barat gagal menyumbang medali bagi tim "Tuah Sakato" di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua setelah atlet Arnizal hanya mampu berada di perikat ketujuh di nomor 10 meter air pistol women.

Pelatih menembak Sumbar, Rudi Wiralaga melalui keterangan tertulis di Merauke, Jumat mengatakan Arnizal yang turun pada nomor 10 meter air pistol women mampu menyingkirkan beberapa lawannya pada babak kualifikasi yang digelar di Lapangan menembak Indoor Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.

Pada saat berada di final round Arnizal harus mengakui keunggulan tim Bali, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Baca juga: "Jurus" Jabar kuasai cabang menembak

Menurut dia sejauh ini persiapannya sudah matang, hanya saja kali ini belum beruntung.

“Kita kurang beruntung kali ini, saya minta maaf belum bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Sumbar, kita sudah berusaha semaksimal mungkin namun kita belum beruntung,” katanya.

Perbakin Sumbar sendiri pada PON XX Papua 2021 hanya mengirim satu atlet dan satu nomor pertandingan. Dirinya berharap Perbakin Sumbar akan lebih banyak lagi memiliki atlet-atlet yang potensial.

“Kita sudah dimintai oleh PB Perbakin untuk menyiapkan tim, untuk event berikutnya, dan saya harap semoga pada iven berikutnya Perbakin Sumbar bisa lebih banyak mengirimkan atlet yang potensial,” kata dia.

Baca juga: Empat medali emas menembak PON Papua diperebutkan Jumat

Sementara itu, Manajer Perbakin Kombes Pol Johni Soeroto juga mengharapkan Perbakin Sumbar lebih maju dari sekarang untuk event-event berikutnya.

“Perbakin harus semakin maju dan saya berharap sebagai pengurus akan bertambah atlet kita karena beberapa waktu yang lalu, kita sempat melihat kader-kader atlet disisi anak-anak yang bagus pada perlombaan Piala Kapolda, Insya Allah ke depan bisa kita bina maju ke dalam perlombaan yang sifatnya nasional, atau bahkan internasional,” kata dia.***3***

Baca juga: Jabar nilai lapangan tembak Jayapura layak gelar kejuaraan dunia

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021