Jayapura (ANTARA) - DKI Jakarta akan mengandalkan tunggal putri saat menghadapi Jawa Timur pada final bulu tangkis beregu Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 di Gedung Olahraga Waringin, Jayapura, Sabtu besok.

Pelatih bulu tangkis putri DKI Jakarta Adriyanti Firdasari mengatakan sektor tunggal putri memang menjadi nomor andalan dibandingkan ganda putri.

“Jawa Timur di ganda putri cukup kuat. Jadi kami di ganda bermain lepas aja, tidak membenani. Tapi kami jangan sampai terlepas (poin) di tunggal pertama dan kedua,” kata Adriyanti saat diwawancarai di Jayapura, Jumat.

Pada penyisihan hingga semifinal, DKI Jakarta selalu kehilangan poin dari sektor ganda putri, namun unggul dua poin dari tunggal.

Pada penyisihan grup hari pertama Selasa lalu Aarum Oktavia Winata/Nahla Aufa Dhia Ulhaq takluk kepada wakil Bengkulu Aisyah Nuraini/Annisa Mubarokah dari Bengkulu.

Baca juga: Bekuk tuan rumah, DKI hadapi Jatim di final bulu tangkis beregu putri

Kekalahan pada nomor ganda kembali dialami oleh Nahla Aufa/Ruselli Hartawan saat menghadapi wakil Banten Serena Kani/Tryola Nadia, Kamis (7/10).

Namun pada babak semifinal, Jumat, ganda putri DKI berhasil menyumbangkan poin melalui Ruseli/Nahla yang susah payah menaklukkan wakil tuan rumah Papua Brigita Marcelia Rumambi/Gabriela Meilani Moningka.

Adiyanti belum dapat memastikan siapa yang akan bermain dalam nomor ganda putri pada final besok. Namun dia mengakui Ruselli bermain cukup bagus saat memainkan ganda.

Meski begitu, Adiyanti masih perlu melihat kondisi anak-anak didiknya terlebih dahulu mengingat singkatnya waktu istirahat sebelum melakoni laga final besok.

“Ruselli tadi bermain cukup bagus. Tapi belum tahu siapa yang akan kami mainkan karena kami harus melihat kondisi anak-anak seperti apa. Rusellinya juga harus dipastikan kuat atau tidak,” tutur dia.

“Persiapan untuk final makan yang banyak, istirahat, ada fisioterapi juga. Sama melemaskan otot sedikit dengan kompres es,” pungkas dia.

Baca juga: DKI Jakarta tantang Jabar di final beregu putra PON Papua

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021