Jayapura (ANTARA) - Bus pembawa rombongan atlet baru tiba di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Koya Koso, Kota Jayapura. Satu per satu penumpangnya turun.

Sebagian langsung masuk GOR, sedangkan sebagian lain memilih melihat-lihat stan penjual suvenir khas Papua, termasuk kaos Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Tidak susah menebak bahwa mereka adalah atlet bola voli. Tinggi badannya hampir rata semua, kemudian berjaket bertuliskan nama daerah, dan menggantung kartu tanda pengenal pada lehernya.

"Mbak, atlet Jawa Tengah ya? Silakan mbak, dipilih dan dibeli untuk oleh-oleh," sapa seorang penjual suvenir yang melihat pembeli bertuliskan "Jateng" di bagian depan kaos yang dikenakannya.

Para atlet yang mayoritas seusia mahasiswa tersebut hanya tersenyum, tapi ada juga yang menanyakan harga suvenir, seperti tas, topi dan kaos. Ada yang beli, ada juga yang hanya melihat-lihat.

Tidak berselang lama, mereka semua diwajibkan memasuki GOR dan langsung menuju ruang ganti yang sudah disiapkan setiap tim.

Selepas berganti jersey dan siap untuk bermain, satu per satu masuk lapangan. GOR Koya Yoso yang sejak pertandingan babak penyisihan selalu dipadati penonton semakin riuh.

Masih pemanasan, perhatian penonton sudah tertuju kepada pemain-pemain di lapangan. Setiap passing dan smash/spike yang menghujam, tak sedikit penonton bereaksi, bahkan bertepuk tangan.

Saat sang pengadil lapangan sudah berdiri di singgasananya tepat di sisi net, dan meniupkan peluit tanda dimulainya pertandingan, sorak-sorai penonton pun semakin riuh.

Apalagi jika yang bermain tim Papua. Sambutan super meriah dengan yel-yel khas suporter menggema, termasuk penampilan tarian adat tuan rumah.

Tentu ini adalah pemandangan yang sudah sekitar 1,5 tahun tak pernah ditemui di tribun-tribun mana pun akibat pandemi COVID-19. Khususnya dalam cabang olahraga bola voli yang kompetisi Proliga (turnamen bola voli tertinggi di Indonesia) ditiadakan sementara.

Ada yang hanya duduk fokus menyaksikan pertandingan, ada yang berdiri, naik kursi, berjingkrak, dan berteriak-teriak menyemangati para atlet.

Sebagian ada yang membawa drum, kemudian sang koordinator penonton memimpin nyanyian melalui megaphone.

“Lama saya tidak melihat suasana seperti ini. Semoga Proliga dimulai dengan memperbolehkan penonton datang, tapi tetap dengan protokol kesehatan," kata Naldo, penonton asal Jayapura.

Baca juga: Voli putri Jabar tatap final usai kalahkan tuan rumah

 

Atlet pebola voli putri Jawa Barat Wilda Siti Nurfadilah (kedua kiri) berusaha mengembalikan bola saat latihan bersama di GOR Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). Tim Bola Voli indoor putri Jawa Barat menargetkan satu medali emas. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.
 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021