Mimika (ANTARA) - Atlet Jawa Barat Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak mengaku tampil kurang maksimal meski meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor pekan olahraga nasional (PON) nomor 400 meter gawang putra cabang olahraga atletik PON XX Papua.

"Tadi lumayan senang bisa mendapat medali emas, bisa pecahkan rekor PON juga. Cuma untuk di personal best belum puas sama hasilnya. Masih banyak lagi yang harus diperbaiki," kata Halomoan di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Minggu.

Catatan waktu terbaik Halomoan pada nomor 400 meter gawang putra yang juga menjadi rekor nasional adalah 50,81 detik yang dia cetak dalam SEA Games 2019 Filipina.

Halomoan mengatakan salah satu faktor yang membuat penampilannya kurang maksimal adalah cuaca lembab dan minimnya angin yang berhembus. Kondisi tersebut, kata dia, membuat nafas menjadi cepat terengah-engah.

Peraih medali perak Sea Games Filipina 2019 itu mengatakan telah mematangkan persiapan guna mengikuti PON Papua sejak satu tahun terakhir.

Baca juga: Alvin Tehupeiory rebut emas 400 meter gawang putri meski cedera

"Kalau persiapan sih sudah cukup matang, cuma belum terlalu sempurna hasilnya. Masih banyak yang harus diperbaiki lagi," kata dia.

Halomoan meraih emas nomor 400 meter gawang putra setelah  menjadi yang tercepat melewati garis finis dengan catatan waktu 51,33 detik.

Selain menyabet emas, dia juga sukses memecahkan rekor PON nomor 400 meter gawang putra milik atlet Nusa Tenggara Barat Andrian dengan catatan waktu 51,83 detik yang ditorehkan pada PON Jawa Barat 2016.

Medali perak direbut atlet Sumatera Utara M. Khairuddin Syahputra dengan waktu 51,75 detik. Khairuddin juga melampaui rekor PON yang dipegang Andrian.

Sedangkan medali perunggu diraih Andrian dengan catatan waktu 51,77 detik. Dengan demikian, Andrian berhasil mempertajam catatan waktunya dalam pesta olahraga nasional empat tahunan itu.

Baca juga: Rafika Putra pecahkan rekor saat raih emas lontar martil

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021