Jayapura (ANTARA) - Pelaksanaan cabang olahraga karate Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua hari pertama di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Senin, akan mempertandingkan empat nomor,  salah satunya nomor kata putri.

Di nomor seni gerak karate ini,  Sisilia Agustiani Ora bakal mempertahankan gelar jawara. Karateka kontingen Jawa Timur ini merupakan peraih medali emas kejuaraan empat tahunan edisi Jawa Barat 2016. Dengan demikian posisinya dipastikan menjadi unggulan.

Pada PON Papua, Sisilia bakal menghadapi rival baru karena lawannya di PON 2016 sudah tidak terdaftar di susunan atlet yang ditetapkan. Lawan yang akan dihadapi diantaranya adalah Ervikha Sananthi wakil DKI Jakarta serta Putri Anzhani Amelia wakil Sumatera Barat.

Di sektor kata perorangan putra dipastikan lahir juara baru karena sang juara bertahan Rahmat Darmawan dari Jawa Barat namanya tidak tertulis. Dipastikan di kelas ini persaingan bakal ketat.

Atlet nasional yang juga peraih medali perunggu PON 2016 Ahmad Zigi Zaresta dari NTB akan turun. Begitu juga peraih perak Erlando Stevano yang berpeluang untuk mengisi posisi puncak kelas kata perorangan putra.

Di kelas kumite +84kg putra yang sebelumnya dikuasai Umar Syarief yang pensiun usai meraih emas di PON 2016, juga diprediksi bakal ketat karena menjadi ajang pertarungan para karateka baru, seperti Farizal Wahyu (Jateng) dan Sandy Firmansyah (Jabar).

Kelas kumite -84 kg putra juga akan melahirkan juara baru. Sang juara bertahan Hendro Salim tidak terpampang namanya di jadwal. Di nomor ini ada nama Romario Satiamu (Jabar) yang merupakan peraih perak PON 2016 dan Dean Bellades dari DKI Jakarta.

Cabang olahraga karate PON Papua akan mempertandingkan 15 nomor dan jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan PON 2016 Jawa Barat yang mempertandingkan 17 nomor.

Baca juga: Umar Syarief pensiun, karate bakal miliki raja baru kumite +84 kg
Baca juga: Sumut bidik dua emas dari cabang karate PON Papua
Baca juga: Cerita Fania dan keputusannya tunda punya momongan demi PON Papua

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021