Venue berkelas dunia di atas bukit

Pemerintah Provinsi Papua mengungkapkan anggaran hingga Rp357 miliar telah dihabiskan untuk membangun GOR voli di Koya Koso.

Wajar saja, bangunannya yang megah diakui oleh pemain-pemain voli, pelatih dan berbagai pihak. Tak sedikit yang mengklaim venue di sana tak ada duanya di Indonesia.

Selain itu, tepat di sisi GOR juga ada lapangan voli pasir yang dilengkapi tribun permanen. Kelasnya juga diakui berstandar internasional.

Di GOR voli indoor, pintu masuk untuk pemain, kontingen dan tamu VIP dipusatkan di satu pintu di lantai dasar. Total ada dua akses keluar masuk. Tapi, satu pintu lainnya digunakan khusus dan lebih sering terkunci. Ini untuk mengantisipasi agar tak keluar masuk dari sana.

Khusus penonton diarahkan ke lantai dua yang beberapa tangganya disiapkan di sisi luar. Pintunya juga tidak sedikit, dan memudahkan penonton memasuki arena dari berbagai arah.

Di tribun, tempat duduknya single seat, berjarak dan terdiri dari dua lantai. Kapasitas penontonnya menampung 2.200 orang.

Penerangan dan penyejuk ruangan yang memadai membuat penonton betah berlama-lama dan duduk manis di tribun meski hawa di luar gedung panasnya bisa mencapai hampir 40 derajat celsius.

Fasilitasnya super lengkap. Ada ruang kaca menghadap lapangan di lantai dua, yang pada gelaran PON XX digunakan khusus bagi tim broadcasting, atau kru televisi menyiarkan secara langsung.

Baca juga: Rincian tujuh "venue" canggih yang diresmikan Presiden Jokowi

Di lantai dasar, ada berbagai ruangan berperlengkapan masih baru. Di ruang VIP, sofa dan meja kursi untuk jamuan makan belum kotor sedikit pun. Ada juga ruang medis, termasuk ruang khusus wasit, panitia penyelenggara dan ruang media.

Di khusus ruang media dibagi lagi ke dalam dua ruangan. Di ruangan depan tersedia meja dan kursi untuk pewarta menulis laporan atau berita, dan satu ruang lainnya khusus khusus konferensi pers.

Di dalamnya juga ada satu toilet. Kemudian juga tersedia lemari es dan dispenser yang terlihat baru dibeli karena plastiknya masih ada, serta gulungan kabelnya terikat rapi.

Untuk fasilitas pemain, terdapat empat kamar ganti. Ruangannya besar, dan terdapat khusus kamar mandi atlet.

Fasilitas lapangannya juga bagus. Saat babak penyisihan bisa dipakai dua lapangan, tetapi memasuki babak empat besar dipergunakan satu lapangan dengan menggabungkan keduanya.

Tak itu saja, di dekat ruang ganti terdapat akses lorong menuju basement atau bawah tanah. Di situ terdapat dua lapangan terpisah yang biasa digunakan latihan dan pemanasan sebelum atlet memasuki lapangan utama.

“Saya akui, venue ini sangat bagus. Di Indonesia saya baru menemukan yang lengkap seperti ini. Khusus voli dan ada lapangan pendamping untuk latihannya. Ini luar biasa,” kata pelatih voli putra DKI Jakarta Victor Laiyan.

Hal senada diakui pemain bola voli putra DKI Jakarta, Okky Damar Saputra, yang menganggap GOR Koya Koso sebagai yang terbagus di tanah air.

“Selama berkarir sebagai atlet voli, menurut saya venue ini yang paling menarik dan bagus,” kata pemain profesional Proliga ini.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan "venue" PON Papua

Tak jauh beda dengan voli indoor, di lapangan voli pasir juga tak kalah lengkapnya. Tribun yang mampu menampung penonton hingga 623 orang diakui sebagai yang paling baik.

Terlebih juga ada beberapa lapangan latihan sebagai pendamping atau pemanasan dengan pasir serta garis pembatas dan net berkualitas.

“Di Asian Games 2018, saya masuk tim panitia voli pasir dan menggunakan merek net sama dengan di Papua ini. Kualitasnya terbaik dan standar internasional,” kata pelatih voli pasir putri Jawa Timur Candra Kurniawan.

Pelatih bola voli pasir putri Nusa Tenggara Barat Agus Salim juga merasakan hal sama. Sebagai pemain yang namanya malang-melintang dan sukses meraih prestasi kelas dunia, dia menilai lapangan di GOR Koya Koso sudah berlevel internasional.

“Semoga lapangan ini menjadi saksi dan titik balik atlet-atlet Papua maupun atlet dari daerah lain untuk menjadi pemain voli pasir yang hebat dan membuat bangga Indonesia,” katanya.
GOR Voli Indoor Koya Koso yang digunakan sebagai salah satu venue PON XX Papua Tahun 2021 saat malam hari, (ANTARA/Fiqih Arfani)


Baca juga: Tujuh venue canggih Papua dibangun senilai Rp1,5 triliun

Harapan Zainudin Amali ...

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021