Saya memang sudah tahu karakter lawan
Jayapura (ANTARA) - Juara bertahan Sisilia Agustiani Ora harus mengakui keunggulan juniornya Krisda Putri Aprilia pada laga final karate nomor kata perseorangan putri Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Senin.

Wakil Jawa Timur ini mendapatkan nilai lebih rendah 24,74 sedangkan sang lawan yang wakil kontingen Sulawesi Selatan meraih medali emas setelah membukukan nilai 25,34. Medali perunggu menjadi milik wakil Banten Marzella dan Yuningsih dari Sulawesi Tengah.

"Intinya saya main lepas saja di final. Apalagi lawan memang cukup berpengalaman. Saya memang sudah tahu karakter lawan," kata Krisda usai menerima medali.

Kemenangan Krisda sebenarnya sudah diprediksi mengingat karateka cantik dari Makassar ini sudah banyak mengenyam prestasi dan yang terakhir menyabet medali emas SEA Games Manila 2019.

Baca juga: M. Ivan Fairuz lanjutkan tren Jabar raih emas kata perseorangan putra

Gadis berusia 21 tahun ini juga satu-satunya atlet nomor kata perseorangan putri yang menghuni pelatnas. Krisda adalah salah satu atlet yang disiapkan untuk mengejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Ditanya soal laga final PON Papua, atlet yang digembleng oleh mantan karateka nasional Aswar Karste ini mengaku hasil sesuai dengan harapan, bahkan mengaku bisa mengeluarkan kemampuan terbaik meskipun dalam kejuaraan level nasional.

"Saya merasa main bagus. Apalagi hasil di sini akan saya jadikan pijakan untuk kejuaraan berikutnya. Mungkin ke SEA Games Vietnam atau bahkan Olimpiade," kata Krisda, tersenyum.

Pada PON Papua ini, Krisda hanya turun dalam satu nomor saja. Dia berharap emas yang diraihnya bisa memacu semangat rekan satu kontinge yang bertanding dalam nomor berbeda seperti kata beregu dan kumite (tarung).

Cabang olahraga karate PON Papua mempertandingkan 15 nomor dan jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan PON Jawa Barat 2016 yang mempertandingkan 17 nomor.

Baca juga: Peraih perunggu karate PON Jabar langsung tersingkir pada PON Papua

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021