ketahanan pangan yang diperoleh masyarakat atau rumah tangga sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan atau mengatasi kerawanan pangan di tingkat rumah tangga, sehingga pembinaan lumbung pangan masyarakat juga diperlukan.
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, memiliki sebanyak 12 lumbung pangan masyarakat yang tersebar di semua atau lima kecamatan untuk mewujudkan ketahanan pangan di kota setempat.

"Secara detail empat lumbung pangan di Kecamatan Kademangan, dua lumbung pangan di Kecamatan Kanigaran, empat lumbung pangan di Kecamatan Wonoasih, satu lumbung pangan di Kecamatan Kedopok, dan satu lumbung pangan di Kecamatan Mayangan," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo Aries Santoso di kota setempat, Senin.

Ia mengatakan ketahanan pangan yang diperoleh masyarakat atau rumah tangga sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan atau mengatasi kerawanan pangan di tingkat rumah tangga, sehingga pembinaan lumbung pangan masyarakat juga diperlukan.

"Hal itu untuk meningkatkan volume cadangan pangan kelompok untuk menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggotanya, serta untuk meningkatkan modal kelompok melalui pengembangan usaha ekonomi produktif di bidang pangan," tuturnya.

Baca juga: Intani harapkan Jawa Barat jadi lumbung pangan nasional

DPKPP Kota Probolinggo, lanjut dia, sudah menggelar kegiatan pembinaan lumbung pangan masyarakat Kota Probolinggo pada Jumat (8/10) di ruang pertemuan kantor DPKPP.

Sementara itu Wali Kota Probolinggo Hadi Zaenal Abidin mengatakan salah satu aspek penting dalam membangun ketahanan pangan adalah dengan ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup.

"Cakupan ketahanan pangan meliputi kemampuan produksi dalam negeri, impor pangan dan pengelolaan cadangan pangan. Hal itu menjadi tantangan karena banyak lahan yang sudah mulai beralih fungsi," katanya.

Ia mengatakan persoalan pangan tidak semata menjadi domain tanggung jawab pemerintah saja, namun perlu melibatkan dan memberdayakan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan.

"Kelompok-kelompok tani harus jadi pelopor dan bukan penonton. Saya tahu betul itu, karena saya juga terjun langsung ke lapangan dan concern terhadap masalah itu, bahkan jauh sebelum saya menjabat sebagai wali kota," tuturnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021