Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), siap mendukung layanan kesehatan pelaksanaan World Superbike (WSBK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah pada 19-21 November 2021.

"Alhamdulillah, RSUD Mataram dilibatkan dalam perhelatan akbar balap motor dunia 2021 dan RSUP NTB sebagai leader-nya  (pemimpin)," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Senin.

Baca juga: Indonesia pastikan siap gelar WSBK di Mandalika

Baca juga: Jelang World Super Bike, Gubernur minta PNM bantu UMKM di Mandalika


Akan tetapi, kata Eka yang baru dilantik sebagai Dirut RSUD Kota Mataram pada Kamis (7/10), untuk pembagian tugas RSUD Kota Mataram dalam even tersebut belum dirinci dan disepakati karena SK-nya baru keluar.

Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mematangkan pembagian tugas di lapangan, akan dilakukan pembahasan dan pertemuan lebih sering lagi, termasuk pelatihan tim medis yang akan bertugas di area Mandalika.

"Prinsipnya, kita siap mendukung dan tim medis dari RSUD Kota Mataram bersama RSUP NTB akan berkolaborasi memberikan layanan kesehatan prima di ajang WSBK," katanya.

Namun, katanya, berdasarkan informasi awal pelayanan kesehatan di area Sirkuit Mandalika akan disiapkan rumah sakit darurat (RSD) mini, baik di dalam maupun di luar sirkuit untuk mempercepat penanganan pasien, baik ofisial, tamu maupun penonton. Tim di RSD inilah yang nantinya memetakan kemana pasien akan dirujuk ketika membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.

"Rencananya, pasien dari ofisial akan dirujuk ke RSUP NTB, sedangkan pasien dari penonton dirujuk ke RSUD Kota Mataram. Untuk rawat inap kita siapkan di gedung Graha Mentaram," katanya.

Baca juga: WSBK dan MotoGP diharapkan beri dampak positif buat UKM

Menurut Eka, untuk pelayanan kesehatan selam perhelatan WSBK, pihaknya akan mengoptimalkan tim medis yang ada saat ini dengan pengaturan jadwal kerja. Artinya, tidak ada tambahan petugas kesehatan lagi.

"Untuk tenaga medis, kita optimalkan yang ada dan kita persiapkan secara matang. Jumlah tamu dan penonton puluhan ribu, sehingga tim skrining harus lebih banyak, terutama untuk PCR dan tes cepat antingen," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021