Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR R (bidang Hankam, Luar Negeri dan Informatika Komunikasi), Roy Suryo meyakini, video "tragedi Ahmadiyah" di Desa Cikeusik yang berdurasi 01`07" dan di-"upload" seseorang berinitial AH ke "YoutTube" benar-benar asli.

"Itu asli dari pengambilan sebuah `HP` di lokasi atau di TKP. Dan menurut Undang Undang Informasi Transaksi Elektronika (ITE) pasal (5) ayat (1), itu bisa jadi alat bukti," ujarnya melalui ANTARA di Jakarta, Selasa.

Namun, lanjutnya, "rasanya tak elok atau perlu disensor pada beberapa bagiannya jika mau untuk tayangan di media massa".

"Saya sudah meneliti kontinuiti `video` dan `audio`-nya, tidak ada `insert-ing` maupun `dubbing atmosphere`," kata legislator dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) yang juga pakar Informasi dan Telekomunikasi (IT) ini.

Lepas dari elok tidaknya "video" itu ditayangkan melalui media massa, Roy Suryo menegaskan, pihaknya tidak menghendaki aksi-aksi kekerasan seperti itu terulang lagi.

"Kita ini negara cinta damai dan punya manusia-manusia beradab, berketuhanan dan berpancasila. Kok teganya sekarang mulai banyak yang melupakan jatidiri seperti itu," tanyanya.

Karenanya, Roy Suryo dkk di Komisi I DPR RI mendesak aparat keamanan untuk membongkar otak pelaku kekerasan atas nama agama di mana-mana, baik itu menyangkut "tragedi Ahmadiyah", maupun pembakaran gereja-gereja di Temanggung.(*)

(T. M036/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011