Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh pada perdagangan Selasa pagi, setelah mencatat reli selama tiga sesi berturut-turut, mengikuti penutupan yang lebih lemah di Wall Street dan karena kekhawatiran atas suku bunga AS yang lebih tinggi mendorong aksi jual saham-saham teknologi besar.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergelincir 0,81 persen menjadi diperdagangkan di 28.268,11 poin pada pukul 02.15 GMT, sedangkan indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,65 persen menjadi diperdagangkan pada 1.983,59 poin.

"Penutupan Wall Street yang lebih rendah telah mendorong saham-saham Jepang turun tetapi saya akan mengatakan penurunan hari ini lebih merupakan reaksi terhadap reli yang kuat dalam beberapa sesi terakhir," kata Hideyuki Suzuki, manajer umum riset investasi untuk SBI Securities.

“Investor melihat kenaikan suku bunga AS sebagai faktor risiko karena ketika suku bunga tinggi, saham-saham pertumbuhan dijual. Itu berarti saham teknologi Jepang juga turun.”

Saham AS ditutup lebih rendah pada Senin (11/10/2021) karena investor menjadi gelisah menjelang musim pelaporan keuangan kuartal ketiga, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS mencapai tertinggi multi-bulan pada akhir pekan lalu setelah laporan ketenagakerjaan September yang lebih lemah dari perkiraan. Pasar obligasi AS ditutup pada Senin untuk hari libur federal.

Di Jepang, saham-saham teknologi kelas berat menyeret Nikkei lebih rendah pada Selasa, dengan investor usaha rintisan SoftBank Group jatuh 2,6 persen, pembuat robot Fanuc kehilangan 1,62 persen dan pembuat peralatan medis Terumo tergelincir 1,65 persen.

Saham yang naik baru-baru ini di tengah harapan pembukaan kembali ekonomi berbalik arah melemah, dengan pengecer dan maskapai penerbangan masing-masing kehilangan 1,61 persen dan 1,62 persen.

Yaskawa Electric Corp, yang merupakan salah satu yang pertama melaporkan hasil keuangannya setiap musim laporan laba, memperpanjang kerugian meskipun ada revisi naik untuk prospek labanya pada Jumat (8/10/2021), kehilangan 3,06 persen.

Perusahaan eksplorasi minyak Inpex menguat 0,41 persen di tengah lonjakan harga minyak.

Eneos Holdings naik 1,51 persen setelah penyulingan terbesar Jepang itu melakukan akuisisi senilai 1,8 miliar dolar AS atas operator pembangkit listrik tenaga surya Japan Renewable Energy untuk memperluas bisnis rendah karbonnya.

Baca juga: IHSG menguat di tengah koreksi bursa regional dan global
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, lanjutkan kerugian sesi sebelumnya
Baca juga: Saham Australia datar, sektor tambang imbangi kerugian teknologi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021