Jayapura (ANTARA) - Atlet senam aerobik Gregorius Agung Iswarabawa meraih satu emas untuk DKI Jakarta dari kompetisi final senam aerobik perorangan putra di PON Papua, Selasa.

Kemenangannya dipastikan dengan poin total 20.000 yang terdiri dari poin eksekusi 7.950, poin keindahan gerakan 8.500, dan 3.550 poin dari tingkat kesulitan.

Agung mengalahkan dua atlet lainnya dari Jambi dan Lampung yaitu Aprillian Anggara dan Denda Firmansyah.

Baca juga: Umi beri Lampung emas pertama dari senam aerobik PON Papua

Aprillian Anggara memiliki selisih 600 poin dari Agung senilai 19.400 dengan nilai eksekusi 7.800 poin, 8.300 dari nilai keindahan gerakan, dan 3.300 dari tingkat kesulitan.

Pada posisi ketiga, Denda yang merupakan atlet pelatnas harus menempati posisi ketiga dengan perbedaan yang sangat tipis dengan Aprilian.

Denda meraih total poin 19.350 dengan nilai eksekusi poin sebesar 8000 yang memang melebihi poin Agung.

Baca juga: Dua medali emas kembali diperebutkan di final senam aerobik PON Papua

Namun pada nilai keindahan gerakan ia mendapat 8.450 poin dan 2.900 untuk tingkat kesulitan.

Ini menjadi satu- satunya medali emas yang diberikan atlet senam aerobik untuk DKI Jakarta di PON XX Papua.

Sebelumnya, dari nomor perorangan putri DKI Jakarta mendapatkan perak yang disabet oleh Naura Oryza Sativa.

Pada pertandingan nomor berpasangan, DKI Jakarta harus puas menempati posisi keempat dan tidak bisa membawa medali.

Baca juga: Papua ajukan protes resmi ke dewan juri senam aerobik
 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021