Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengakui bahwa lawannya Akane Yamaguchi dari Jepang yang mengalahkannya 7-21, 16-21 memang tampil lebih baik.

"Saya sudah berjuang untuk bisa mengimbangi lawan. Tetapi harus diakui Akane bermain lebih baik," ujar Gregoria seusai pertandingan melalui siaran pers PP PBSI, Selasa malam.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu, Akane pembuka pertandingan dengan langsung memimpin 4-0 sebelum Gregoria mampu memperpendek jarak hingga 2-4. Namun tunggal putri Indonesia peringkat 21 dunia itu tidak mampu lebih dekat lagi.

Baca juga: Indonesia tertinggal 0-2 dari Jepang pada Piala Uber

Meskipun mempunyai pertahanan yang cukup bagus, namun kontrol bola yang buruk membuat Gloria banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga memberi angka bagi lawan hingga gim pertama berakhir dengan kemenangan Akane Yamaguchi 21-7 dalam 13 menit.

Pada awal gim kedua, permainan berlangsung ketat dengan Gregoria yang mampu mengurangi kesalahan sendiri, sempat memimpin hingga 8-7.

Namun setelah interval, pemain Indonesia itu kembali banyak melakukan kesalahan sehingga lawannya melaju hingga 13-8 sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan 21-16.

"Pada gim kedua, pola permainan saya memang lebih dapat. Saya bisa mendapat poin dari serangan. Namun, sayang perbedaan poinnya terlalu jauh," ujar Gregoria, juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu.

Baca juga: Gregoria kalah oleh Akane, Indonesia tertinggal 0-1

Secara keseluruhan pemain peringkat 21 dunia itu mengaku tidak puas karena permainannya tidak berkembang.

"Dari sisi permainan, saya terus terang tidak puas. Bukan soal kekalahan ini, tetapi permainan saya tidak keluar semua dan kurang berkembang," katanya.

Kemenangan pada penyisihan Grup A Piala Uber 2020 yang tertunda setahun akibat pandemi COVID-19 itu menambah rekor kemenangan Akane atas Greoria menjadi 7-1. Satu-satunya kemenangan Gregoria diperoleh pada Asian Games 2018.

Baca juga: Greysia diistirahatkan karena masalah bahu
 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021