Yogyakarta (ANTARA) - Kontingen PON DIY membantah jika ada satu ofisial yang terpapar COVID-19 dan kemudian meninggalkan tempat isolasi di Papua untuk kembali ke DIY saat masa isolasinya belum selesai.

"Kami tidak akan pernah meloloskan atlet, ofisial atau siapapun dari kontingen yang masih positif COVID-19 untuk meninggalkan tempat isolasi di Papua," kata Ketua Kontingen PON DIY Rumpis Agus Sudarko saat dikonfirmasi dari Yogyakarta, Selasa.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring pada Senin (11/10) menyampaikan jika ada satu ofisial dari DIY yang meninggalkan tempat isolasi meski belum menyelesaikan masa isolasinya.

Baca juga: Menkes: 83 kasus COVID-19 teridentifikasi di PON Papua

Menurut dia, kepatuhan DIY untuk menaati aturan isolasi dapat dibuktikan dengan adanya dua atlet dari cabang olahraga balap motor yang menjalani isolasi setelah dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR.

Kedua atlet tersebut dijadwalkan kembali ke DIY pada 8 Oktober, namun keduanya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR pada 7 Oktober sehingga tidak diperbolehkan kembali ke DIY.

Setelah menjalani isolasi selama lima hari, keduanya kembali menjalani tes PCR dan sudah dinyatakan negatif sehingga sudah diperbolehkan terbang ke DIY.

Sedangkan mengenai kasus yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Rumpis menyebut jika kasus tersebut berkaitan dengan tim sepatu roda yang kembali ke DIY.

Baca juga: Menpora Amali Luruskan Isu Atlet yang Kabur dari Tempat Karantina

Tim sepatu roda dijadwalkan kembali pada 5 Oktober dan menjalani tes PCR pada 4 Oktober. Namun hasil tes PCR tidak kunjung muncul hingga menjelang jadwal penerbangan sehingga seluruh tim kemudian menjalani rapid tes antigen.

"Baru setelah sampai di Jakarta untuk transit, hasil tes PCR tersebut muncul di aplikasi PeduliLindungi dengan salah satu ofisial dinyatakan positif," katanya.

Ia pun melanjutkan pejalanan ke DIY menggunakan kereta api dan langsung melapor ke puskesmas saat tiba di DIY serta menjalani isolasi mandiri di hotel untuk melihat perkembangan kondisi kesehatannya.

"Pada 9 Oktober, sudah dilakukan tes PCR ulang dan hasilnya negatif," katanya.

Dengan demikian, Rumpis menyatakan jika pernyataan meninggalkan isolasi tidak tepat karena anggota kontingen tersebut sama sekali belum pernah dipanggil atau dibawa ke isolasi.

Atas kasus tersebut, Rumpis berharap, penyampaian hasil tes PCR untuk atlet atau kontingen yang akan kembali ke daerah asal bisa dipercepat sehingga kasus serupa tidak terulang.

Baca juga: Apakah vaksin COVID-19 dan protokol kesehatan efektif selama PON Papua
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021