Papua (ANTARA) - Sejumlah lifter berprestasi di kejuaraan Asia kembali tampil pada laga perebutan medali emas angkat berat kelas 72kg putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Rabu siang.

Dari total delapan peserta, muncul nama Aneu Veronika yang pernah memecahkan rekor di Kejuaraan Asia Angkat Berat di Gymnasium Gelora Sabilulungan Jalak Harupat pada 2017. Aneu memecahkan rekor Asia untuk angkatan bench press dari 160 kilogram menjadi 165 kilogram.

"Aneu memang menjadi salah satu andalan untuk Jawa Barat siang ini. Doakan berhasil," kata ucap pelatih angkat berat Jabar Usdi Permana, di Jayapura.

Selain Aneu, Jabar juga memasang satu lifter lainnya, yakni Tika Rulini yang sama-sama digembleng oleh Usdi untuk merebut emas di Papua.

Baca juga: Lifter Siti Heroni hadiahkan emas PON Papua untuk ulang tahun anak 

Usdi menyebut atlet Riau Mulia Anggraini perlu diwaspadai Jabar berkat pengalamannya di kejuaran angkat berat Asia Open 2019 serta torehan medali emas Kejurnas 2018. Mulia tampil bersama Murni Natalia.

Pelatih Jabar juga menaruh perhatian pada lifter asal DKI Jakarta Mella Eka Rahayu, sang juara Asia di Kobe, Jepang 2011 dan Juara Asia di India 2012.

Laga final angkat berat di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura juga akan diikuti lifter perwakilan tuan rumah Sri Rahayu yang bertekad mempertahankan medali emas PON Jabar 2016. Sri didampingi atlet Papua lainnya, yakni Elisabeth Rumaseb

Di antara nama-nama tersebut, juga muncul Lowigita Susilo dari Sumatera Utara, lifter peraih peringkat kelima Kejurnas angkat berat 2019. 

Baca juga: Siti Heroni sumbang Jabar dengan emas angkat berat putri PON Papua 
Baca juga: Putri Jabar dan Lampung bersaing ketat di angkat berat PON Papua 

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021