Banyak cara (akselerasi, red.) ini yang kita bahas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan pemerintah akan mengakselerasi rehabilitasi mangrove agar dapat mencapai target pemulihan sekitar 600.000 hektare lahan bakau hingga 2024.

"Kalau kita lihat di lapangan sudah banyak pengalaman dari tahun 1990-an akhir, 2003, dan sebagainya bagaimana mentransformasi dari tambak, apakah tambak garam atau udang dan lain-lain, kemudian harus kita rehabilitasi menjadi ekosistem mangrove," kata dia usai peluncuran Peta Mangrove Nasional 2021 di Taman Wisata Alam Angke Kapuk di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan mangrove saat ini telah menjadi isu global, salah satunya karena perubahan iklim.

Sebagai pemilik salah satu ekosistem mangrove terbesar di dunia, kata dia, Indonesia menaruh perhatian besar melalui kebijakan Presiden Joko Widodo membentuk Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk mempercepat rehabilitasi.

Baca juga: BRGM: Pulihnya ekosistem mangrove dukung penurunan emisi karbon

Menurut data Peta Mangrove Nasional, yang baru saja diluncurkan hari ini, terdapat 3.364.080 hektare luas mangrove di Indonesia. Angka itu memperlihatkan kenaikan dari luasan 2013-2019 yaitu 3.311.207 hektare atau meningkat 52.873 hektare.

Dari 3,364 juta hektare lahan mangrove itu terdapat variasi tutupan mulai dari yang berada dalam kondisi baik hingga jarang.

Terkait dengan mangrove yang berada dalam kondisi tutupan jarang sampai rusak, pemerintah menargetkan mengakselerasi rehabilitasi mangrove mencapai lahan sekitar 600.000 hektare hingga tahun 2024.

"Banyak cara (akselerasi, red.) ini yang kita bahas. Dari pemerintah selain APBN, juga APBD, juga voluntary dari CSR, BUMN dan ada inisiatif masyarakat yang luar biasa seperti adopsi pohon," ujar Siti.

KLHK juga telah meminta para pemegang izin untuk melakukan rehabilitasi terhadap mangrove di arealnya.

Baca juga: KLHK dan BRGM percepat rehabilitasi ekosistem mangrove
Baca juga: Presiden Jokowi ingin daerah lain mencontoh rehabilitasi mangrove Bali
Baca juga: Program penanaman mangrove BRGM dinilai bermanfaat untuk petambak

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021