Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada Rabu, terangkat oleh saham konsumen dan teknologi, karena data perdagangan domestik yang lebih baik dari perkiraan meredakan kekhawatiran pelambatan yang dipicu oleh krisis listrik dan krisis utang Evergrande.

Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai, bertambah 0,42 persen atau 14,83 poin menjadi ditutup pada 3.561,76 poin, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 terangkat 1,15 persen atau 56,27 poin menjadi menetap di 4.940,11 poin.

Pertumbuhan ekspor China secara tak terduga meningkat pada September, karena permintaan global yang masih solid mengimbangi beberapa tekanan pada pabrik-pabrik dari kekurangan listrik, kemacetan pasokan, dan kebangkitan kasus COVID-19 domestik.

Baca juga: Saham Korsel menguat, ditopang data perdagangan China naik

"Ekspor September bahkan mengalahkan ekspektasi kami di atas konsensus," tulis Ekonom Senior China di Capital Economics, Julian Evans-Pritchard.

“Ditambah dengan data terpisah yang menunjukkan bahwa konsumsi listrik bertahan dengan baik bulan lalu, ini menunjukkan bahwa pukulan dari penjatahan listrik sebagian besar terbatas pada beberapa industri padat energi dan tidak menahan aktivitas manufaktur yang lebih luas seperti yang dikhawatirkan banyak orang.”

Saham-saham terkait konsumen China naik 2,5 persen, dan STAR Market yang berfokus pada teknologi naik 1,9 persen.

Indeks yang melacak stok makanan dan minuman melonjak 3,3 persen. Tetapi Indeks Real Estat CSI300 turun 0,6 persen di tengah tanda-tanda krisis utang Evergrande beriak di seluruh industri, memukul lebih banyak pengembang Cina.

Baca juga: Saham China ditutup anjlok, terseret batu bara dan pembangkit listrik

Subindex batu bara China anjlok 5,5 persen ke level terendah dalam enam minggu karena pemerintah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan, berpotensi menurunkan harga.

Shanghai Datun Energy, Tianan Coal, dan Huolinhe Coal anjlok 10 persen, penurunan terbesar yang diizinkan dalam satu hari perdagangan.

Saham batu bara, yang telah melonjak karena rekor harga bahan bakar, terpuruk sekitar 20 persen dari puncaknya pada 6 September.

Indeks energi China juga jatuh hampir 5,0 persen dengan raksasa minyak PetroChina terpangkas 4,2 persen. Tetapi saham energi baru melonjak 4,0 persen.

Baca juga: IHSG ditutup menguat, terkerek berlanjutnya aksi beli investor asing
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021