Jakarta (ANTARA) - Perusahaan tambang swasta PT Archi Indonesia Tbk antusias dengan hasil pengeboran di Tambang Emas Toka Tindung, Sulawesi Utara, karena menunjukkan hasil high grade yang akan meningkatkan cadangan emasnya secara signifikan.

"Kami melihat beberapa kemajuan yang menjanjikan dari hasil pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat, dimana sebagian memiliki kadar yang sangat tinggi," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer (“CEO”) Archi Ken Crichton dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Pada awal tahun ini, perseroan telah menentukan beberapa target yang ingin dicapai dari program eksplorasi, yakni untuk meningkatkan sumber daya emas dari 3,9 juta ons cadangan bijih saat ini dan meningkatkan sumber daya mineral berkadar tinggi dari terduga (inferred) menjadi terindikasi (indicated) dalam rangka meningkatkan cadangan bijih pada Kode Australasian untuk Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumber Daya Mineral dan. Cadangan Bijih (JORC) tahun 2021.


Baca juga: Archi Indonesia siap tingkatkan kapasitas olah tambang emas di Sulut

Target tersebut telah berhasil dicapai melalui program eksplorasi pengeboran di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna di Koridor Barat, menggunakan secara total 5 diamond drill rig dan 1 reserve circulation drill rig selama periode bulan Desember 2020 hingga Agustus 2021, dengan menyelesaikan tambahan 84 lubang pengeboran dengan total kedalaman sekitar 25.000 meter, yang menghasilkan intersections emas berkadar tinggi.

Perseroan juga sudah melangkah lebih maju terkait studi kelayakan untuk mempercepat lokasi cadangan emas Bima-Arjuna untuk masuk tahap produksi. Kedua lokasi tersebut akan memberikan tambahan bijih berkadar tinggi di Pabrik Pengolahan emas di Toka Tindung.

Baca juga: Perusahaan tambang emas Archi bidik dana IPO Rp3,974 triliun


Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki 2 Kontrak Karya yang dimiliki oleh entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Archi, PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya. Kedua kontak karya ini berlaku hingga tahun 2041 dengan potensi 2 kali perpanjangan, masing-masing dengan periode maksimum 10 tahun.

Perusahaan berencana untuk terus mendorong kegiatan eksplorasinya, dengan menargetkan area proyek Near-mine, Koridor Barat dan Greenfields, yang diharapkan akan memberikan sekitar 5,3 – 13,0 juta ons tambahan Cadangan Bijih emas berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH), dan selanjutnya telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group (SRK).


Baca juga: Perusahaan tambang emas Archi resmi tercatat di bursa

Baca juga: Indika Energy akuisisi tambang emas di Sulawesi Selatan

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021