Denpasar (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Bali mengingatkan masyarakat Pulau Dewata agar berhati-hati mengonsumsi air minum kemasan, terutama produk lokal.

"Apalagi air minum kemasan produksi lokal tersebut tidak memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI)," kata Ketua YLKI Bali Putu Armaya di Denpasar, Sabtu.

Imbauan itu disampaikan pihaknya setelah YLKI menerima banyak keluhan dari masyarakat mengenai air minum kemasan itu.

Umumnya, kata dia, masyarakat mengeluhkan rasa air yang pahit dan berbau.

Akibatnya, sebagian dari mereka resah karena kemungkinan akan ada dampak negatif terhadap kesehatan jika mengonsumsi air kemasan tersebut dalam waktu yang lama.

"Selain rasanya, ada juga yang mengeluhkan tentang warnanya yang tampak kehitaman. Semua keluhan para konsumen itu telah kami cek dan hasil pengecekan akan diserahkan ke Dinas Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bali," katanya.

Armaya mengatakan, pihaknya juga akan merekomendasikan kepada dua pihak yang berwenang itu untuk melakukan pengujian laboratorium terhadap air kemasan produksi lokal yang marak beredar di Pulau Dewata.

Menurut dia, saat ini ada dua merek air minum kemasan yang dilaporkan masyarakat, namun tidak menutup kemungkinan masih ada merek lain yang kualitas airnya diduga tidak sesuai dengan standar air minum.

Selain terhadap air minum kemasan lokal, Armaya berharap, BPOM dan Dinas Kesehatan Bali juga melakukan pengecekan kualitas air pada depot air isi ulang. Alasannya, karena cukup banyak depot air isi ulang yang tidak memiliki izin.

(M026/A035/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011