Ambon (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Maluku Abdul Asis Sangkala menyayangkan kejadian belasan atlet dayung bersama ofisial mereka yang terlantar di Bandara Internasional Pattimura setelah para pahlawan olahraga ini mempersembahkan enam medali untuk Maluku. 

"Sangat disayangkan kejadian seperti ini bisa terjadi, padahal mereka adalah pahlawan olahraga untuk Maluku. Pemprov, DPRD dan seluruh rakyat Maluku harus menujukkan respek atas perjuangan mereka mengharumkan nama daerah di ajang PON Papua," kata Abdul di Ambon, Rabu. 

Menurut dia, respek positif itu harus ditunjukkan minimal dengan acara penjemputan di bandara dan menggelar jamuan makan.

"Saya rasa Pemda harus menjelaskan persoalan ini kepada rakyat, dan kami berharap para atlet tidak berkecil hati karena mereka ada di hati rakyat," tandas Abdul.

Baca juga: Maluku sabet dua medali emas sekaligus dari dayung PON Papua

Ia juga berharap Pemda segera menggelar perjamuan dan menyerahkan bonus yang telah disepakati bersama dengan DPRD dalam pembahasan APBD Perubahan beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, hal senada juga disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Maluku Andi Munaswir yang menyatakan prihatin dan sedih dengan kejadian tersebut. 

"Mereka itu pahlawan olahraga daerah yang berhasil dan konsisten mengukir prestasi, tetapi tidak diperhatikan," tegas Andi. 

Pria yang juga anggota Panitia Kerja RSUD dr. M Haulussy Ambon itu, saat berada di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku kerap melihat banyaknya baliho ucapan terima kasih kepada atlet-atlet setempat. 

"Pemerintah daerahnya begitu responsif terhadap para atletnya yang telah berjasa dalam mengharumkan nama daerah mereka di PON Papua, namun yang terjadi terhadap para atlet PON di Maluku justru terbalik," ucap Andi. 

Baca juga: Maluku berharap tambah dua emas dari dayung PON Papua 
Baca juga: PODSI Maluku: Raihan dua emas dayung hasil evaluasi sejak 2012 

 

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021