kami mau mencari sumber pasokan dari tempat lain, kami akan mulai mencari di Lampung
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan negara, PT Sarinah (Persero), melanjutkan langkah untuk memperkuat usaha perdagangan dengan melakukan pembelian singkong (cassava) petani dan mengekspornya sebagai bahan baku pakan ternak.

Menurut Direktur Utama PT Sarinah Jimmy M Rifai Gani di Jakarta, Minggu, pihaknya telah melakukan pembelian singkong petani di daerah Cilacap (Jawa Tengah) untuk memenuhi permintaan akan komoditas tersebut dari China.

"Kami sementara akan mengekspornya melalui Korea karena kami belum ketemu dengan pihak yang membutuhkan pasokan di China," katanya.

Ia mengatakan tanggal 24 Februari mendatang pihaknya akan menandatangani kontrak penjualan singkong dengan importir dari Korea Selatan. "Ekspor perdana rencananya dilakukan bulan April dengan volume 5.000 ton, nilainya sekitar Rp10 miliar," katanya.

PT Sarinah, ia menjelaskan, selanjutnya setiap bulan akan mengekspor sebanyak 5.000 ton singkong yang sudah dipotong-potong dan dikeringkan ke China melalui importir Korea Selatan.

Jimmy menjelaskan pula bahwa sebenarnya permintaan singkong untuk pakan ternak dari China sebanyak 13.500 ton per bulan namun pihaknya baru bisa memenuhi sebagian dari permintaan itu karena belum menemukan cukup sumber pasokan.

"Makanya, kami mau mencari sumber pasokan dari tempat lain, kami akan mulai mencari di Lampung," katanya.

Dalam jangka panjang, ia menjelaskan, PT Sarinah akan membina petani singkong di daerah supaya bisa menyediakan pasokan komoditas tersebut untuk keperluan ekspor.

"Karena singkong kebanyakan dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani," katanya.

Pihaknya, kata Jimmy, juga berencana membangun unit pengolahan komoditas tersebut supaya bisa menjualnya dengan nilai yang lebih tinggi.

"Singkong biasanya diimpor untuk bahan baku pakan ternak dan biofuel, ke depan kami akan membangun fasilitas pemrosesan supaya bisa menjualnya dalam bentuk yang bernilai tambah lebih tinggi sesuai permintaan pasar," demikian Jimmy M Rifai Gani.
(M035/F001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011