Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat menyelesaikan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten prioritas pada tahun anggaran 2021.

"Kami harapkan lima kabupaten ini dapat menyelesaikan hingga akhir 2021. Lima (kabupaten) yang tingkat kemiskinan (ekstrem) cukup berat, tidak berarti yang lainnya tidak ada," kata Wapres Ma’ruf saat memimpin rapat koordinasi di Kantor Gubernur Papua Barat, Kamis.

Lima kabupaten prioritas tersebut adalah Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Tambraw, Maybrat, dan Manokwari Selatan, yang total penduduk miskin ekstrem sejumlah 39.357 jiwa dengan jumlah sebanyak 12.440 rumah tangga.

Baca juga: Wapres terima aspirasi langsung dari pedagang pinang di Manokwari

Untuk menyelesaikan target kemiskinan ekstrem nol persen tersebut, Wapres mengatakan pemerintah akan memberikan tambahan bantuan tunai di lima kabupaten tersebut. Hal itu bertujuan agar Pemprov Papua Barat dapat bekerja keras untuk menyelesaikan kemiskinan ekstrem di daerah prioritas itu.

"Karena sisa waktu ini tidak sampai tiga bulan, maka pemerintah akan menambah bantuan tunai, yaitu diberikan tambahan uang tunai di lima kabupaten prioritas menggunakan Program Sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa," jelasnya.

Bantuan tambahan dan program bantuan untuk penyelesaian kemiskinan ekstrem tersebut harus benar-benar sampai di tangan masyarakat penerima manfaat, tegasnya.

Baca juga: Wapres sebut penyelesaian dua RPP Otsus Papua hampir final

"Ini bagaimana caranya harus mensinergikan dan mengkonvergensikan potensi-potensi yang sudah ada, dan bagaimana supaya itu sampai dirasakan masyarakat sasaran," katanya.

Jumlah penduduk miskin ekstrem di daerah prioritas Provinsi Papua Barat adalah di Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 7.960 jiwa, di Kabupaten Teluk sebesar 13.760 jiwa, di Kabupaten Tambraw sejumlah 3.140 jiwa, di Kabupaten Maybrat sebanyak 9.520 jiwa, dan di Kabupaten Manokwari Selatan sebesar 5.150 jiwa.

Baca juga: Wapres berharap manfaat percepatan pembangunan dinikmati OAP

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021