"Bonus buat naik hajikan nenek, sama untuk sumbang pembangunan masjid," kata Faradihila kepada ANTARA di Teluk Yos Sudarso, Jayapura, Kamis.
Pada pelepasan kontingen PON Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe telah menjanjikan bonus Rp1 miliar untuk medali emas.
Medali ini adalah emas pertama Faradihila yang juga untuk pertama kalinya mengikuti pesta olahraga multievent terbesar di Indonesia itu.
Berhasil menjuarai nomor OBA 5 Point Putri, atlet selam berusia 18 tahun itu mengatakan suka duka saat menjalani latihan selama dua tahun akhirnya terbayarkan.
Sementara itu, pada nomor putra, Papua juga berhasil meraih emas lewat Verry Dwi Irjayanto. Hampir serupa dengan Faradihila, Verry juga ingin menggunakan bonus PON untuk beribadah.
Baca juga: Sejarah singkat teluk Yos Sudarso, arena selam laut PON Papua
"Saya pernah punya nazar ya kalau bisa saya pengen umroh bersama keluarga saya," kata Verry.
PON Papua kali ini menjadi PON ketiga bagi Verry. Pada PON sebelumnya di Jawa Barat, atlet yang memiliki latar belakang Angkatan Laut itu berhasil membawa pulang emas, dan kini dia juga berhasil mempertahankan predikatnya sebagai juara PON selam laut nomor OBA 5 Point Putra.
Meski telah memiliki pengalaman pada PON sebelumnya dan memiliki keuntungan sebagai tuan rumah untuk dapat berlatih di arena yang sama, Verry tetap menghadapi kendala.
"Mungkin sama dengan yang lain, yang pasti kita di bawah permainannya itu arus, karena ini medan yang termasuk baru. Memang kita sering latihan di sini tapi untuk posisi rambu yang baru kita sama dengan kontingen lain sama baru, mungkin hanya arus saja kendalanya," kata atlet berusia 37 tahun itu.
Cabang olahraga selam laut berakhir hari ini setelah hari berlangsung selama empat hari sejak Senin (11/10) dengan mempertandingkan total delapan nomor.
Baca juga: Papua kawinkan emas selam laut orientasi bawah air
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021