Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan dialog keagamaan dengan berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat, Jumat.

Dalam pertemuan dengan berbagai tokoh agama di Papua Barat, Wapres menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di daerah untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Kita ingin menjaga Republik ini, NKRI ini, dengan tetap menjaga kerukunan antaragama, antarumat dengan pemerintah karena kerukunan agama dan kerukunan rakyat merupakan unsur utama dalam kerukunan nasional," kata Wapres di Manokwari, Papua Barat, seperti dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wapres (BPMI).

Baca juga: Wapres apresiasi kerukunan umat di Papua Barat terus terawat

Wapres mengatakan salah satu cara yang harus dilakukan para tokoh agama dalam mewujudkan kerukunan nasional tersebut dengan menyampaikan ajaran agama masing-masing dengan santun.

Dengan kesantunan, lanjut Wapres, maka narasi kerukunan antarumat beragama dapat terwujud.

"Oleh karena itu, saya minta dalam menjalankan dakwah, kita supaya tetap menggunakan cara-cara yang baik, dengan kalimat yang santun," tukasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Papua Barat Ahmad Nausrau mengatakan Pemerintah Provinsi Papua Barat turut berkomitmen dalam mewujudkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di daerah tersebut.

Baca juga: Wapres menginginkan Papua Barat dan Papua lebih maju

"Pemprov Papua Barat memberikan atensi dan perhatian yang luar biasa kepada seluruh agama yang ada di Provinsi Papua Barat, termasuk kepada ormas-ormas Islam, kepada semua lembaga agama yang ada di Papua Barat. Semua diberikan secara merata dan adil," kata Ahmad.

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Manokwari Hermus Indow, Ketua MUI Kabupaten Manokwari Baharuddin Sabola serta sejumlah pimpinan ormas Islam di Papua Barat.

Baca juga: Wapres Ma'ruf beri bantuan kepada gereja di Papua Barat

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021