Jayapura (ANTARA) - Pihak penyelenggara terus mengingatkan para penonton yang hadir di acara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terkait musik yang keras, kembang api dan disiplin protokol kesehatan.

Dari pantauan Antara di lapangan, sesekali di layar "giant screen" akan muncul peringatan bahwa dalam pelaksanaan upacara penutupan PON XX akan diwarnai dengan dentuman keras dari musik hingga kembang api.

Bahkan waspada terang lampu sorot juga menjadi salah satu peringatan yang terus diingatkan kepada para penonton yang hadir di dalam Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Pemprov Papua apresiasi warga taati mekanisme penutupan PON

Salah satu penonton Grace Fanny mengatakan apa yang disampaikan oleh pihak penyelenggara merupakan hal yang wajar dan dirinya tidak merasa terganggu.

"Wajar saja, namanya juga pesta," kata Fanny yang sudah mengantri sejak pukul 16.30 WIT dan baru bisa masuk sekitar pukul 17.36 WIT.

Senada dengan Grace Fanny, penonton asal Sentani Mario mengatakan kembang api, musik yang keras dan lampu stadion justru menjadi daya tarik sendiri.

"Momen ini hanya sekali saja jadi tidak mengganggu menurut saya," katanya.

Mario menambahkan dirinya senang karena penyelenggara yang aktif mengingatkan penonton sehingga tidak terlena dengan euforia karena masih berada di masa pandemi COVID-19.

Sekadar diketahui, upacara penutupan PON dimeriahkan sejumlah selebritas Tanah Air, seperti NOAH, Saykoji, Iwa K, Yura Yunita, Andi Rianto. Terdapat pula sejumlah selebritas asal Papua seperti Nogei, Blasta Rap Merauke, Kork Papua, M.A.C, Manggo Rap dan lainnya.

Baca juga: NOAH akan meriahkan upacara penutupan PON Papua
Baca juga: Wapres Ma'ruf kunjungi Papua dan hadiri penutupan PON Papua
Baca juga: 2.891 aparat gabungan dikerahkan amankan penutupan PON Papua

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021