Mama-mama pedagang menjelaskan proses pembuatan tas noken yang dijual di Taman Budaya, Kota Jayapura, Rabu (13/10/2021). Sejumlah mama-mama menjual beragam tas rajutan asli Papua itu selama berlangsungnya perhelatan PON Papua tahun 2021. ANTARA FOTO/Saptono/wsj.

Ketika Mama Papua atau anak muda terlibat dalam program UMKM, maka akan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk masyarakat di Papua. Produk andalan seperti ini harus dibudidayakan, karena akan memberikan kualitas rasa yang berbeda.

Apabila masyarakat tertarik dan semakin terampil menghasilkan produk yang berkualitas, maka bisa sambung program pelatihan bagi pelaku UMKM di Papua.

"Apakah pelaku UMKM di Jayapura yang dibawa ke Jatim atau sebaliknya kita kirim pelatih untuk memberikan semacam pelatihan seduluran yang Insha Allah produktif," tuturnya.

"Nilai tambahnya bisa langsung dirasakan. Dia bukan karyawan, tapi berjualan sendiri lewat produk dengan berkarya dan kreatif serta melebarkan jejaring sehingga bisa menjadi pengusaha baru di sini," tambah Khofifah.

Ikut hadir dalam acara tersebut, Pembina Ikatan Alumni Jawa Timur di Tanah Papua Komjen Pol Paulus Waterpauw serta Ketua Ikatan Alumni Jawa Timur dan Himpunan Kerukunan Jawa-Madura.

Baca juga: Gubernur Jatim berpesan agar atlet menyatu dengan masyarakat di Papua

Di sela-sela kunjungannya ke Papua, Gubernur memborong noken khas Papua di Pasar Mama-Mama Papua, Kota Jayapura.

Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kulit kayu.

Tidak hanya noken, Khofifah juga memborong berbagai buah-buahan khususnya pisang kepok merah, termasuk sarang semut dan balsem pala khas Papua Barat.

Balsem yang termasuk bahan kosmetik itu memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. Produk tersebut merupakan hasil kerjasama Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat.

Aksi borongnya tersebut merupakan bagian dari upaya turut mendorong pemulihan perekonomian masyarakat serta menyemangati mama- mama penjual di pasar yang terdampak akibat Pandemi COVID-19.

Khofifah menikmati suasana pasar. Ia bercengkrama dan mengajak para pedagang berbincang, lalu membagi-bagikan kue spikoe yang merupakan kue khas Surabaya.

Salah seorang pedagang Agustina Mote (51) mengaku senang barangnya dibeli orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut. Ia bahkan sempat tidak menyangka bisa bertatap muka langsung dengan Khofifah.

"Tadi Ibu Gubernur beli tas noken seharga Rp300 ribu dan sarang semut Rp100 ribu. Saya sangat senang karena hari ini belum ada pembeli. Setelah Ibu Khofifah datang, baru dapat uang," katanya.

Baca juga: PON Papua, prestasi olahraga dan industri wisata budaya

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021