Pelari putri Daerah Istimewa Yogyakarta Rahma Annisa menangis karena didiskuliafikasi usai mendahului start saat bertanding final nomor lari 400 meter gawang putri cabang atletik PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (10/10/2021). Dalam nomor tersebut pelari Maluku Alvin Tehupeiory berhasil meraih medali emas, sementara pelari Sumatera Utara Nurainun Br Perangin meraih medali perak dan pelari Papua Yunicke Herlin meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

Penurunan peringkat

Di PON XX ini juga tercatat sejumlah kontingen yang prestasi umumnya menurun dibanding PON sebelumnya.

Salah satunya adalah Sumatera Utara, calon tuan rumah PON berikutnya, yang kini berada di posisi 13, atau turun dari poaisi sembilan sebelumnya.

Ini tentunya perlu menjadi perhatian bagi Sumut untuk berbenah agar saat menjadi tuan rumah PON tiga tahun mendatang mendapat tempat yang lebih terhormat.

Penurunan peringkat juga dialami kontingen DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

Selebihnya tidak ada perubahan peningkatan atau penurunan yang luar biasa pada PON 2021 jika dibandingkan dengan PON sebelumnya.

Maluku Utara, Sulawesi Barat, Bengkulu, dan Kalimanta Utara masih belum bisa beranjak dari label kontingen papan bawah. Pencapaian ini tentunya perlu menjadi perhatian bagi pembina olahraga pusat dan di provinsi tersebut agar ada kemajuan pada masa-masa mendatang.

Di papan atas persaingan di PON XX antara DKI Jakarta dan Jatim terulang seperti yang terjadi pada PON 2016, dimana kedua kontingen mengumpulkan medali emas yang sama.

Baca juga: LaNyalla apresiasi perjuangan kontingen Jatim di PON XX Papua
Baca juga: Gempita arek Jatim dukung PON di Tanah Papua

Kali ini DKI mengantongi 110 emas 91 perak dan 100 perunggu, naik ke urutan kedua menggeser posisi Jatim yang mengoleksi 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu.

DKI yang beberapa hari menjelang berakhirnya PON XX masih berada di urutan ketiga, dapat memastikan peringkat kedua setelah memenangi sejumlah pertandingan final di hari terakhir pertandingan seperti seperti di bola basket 3x3 putra, rugby 7s putri, tiga emas di cabang biliar dan kejayaan di arena akuatik dan atletik.

Gelaran PON XX yang berlangsung di empat klaster Papua yang berlangsung 2-15 Oktober 2021 ini juga menghasilkan 60 rekor baru, baik nasional maupun internasional.

Di luar persaingan antar daerah dalam perburuan medali, PON XX selayaknya bisa menjadi ajang bagi atlet dan pembina olahraga di Indonesia untuk mencetak prestasi lanjutan ke tingkat internasional.

Setelah PON, ada event internasional di tahun berikutnya seperti SEA Games dan Asian Games 2022.

Dari daerah manapun asalnya, atlet-atlet yang telah menunjukkan prestasinya diharapkan tidak berhenti sampai di PON, namun bisa bersaing sebagai atlet Indonesia di tingkat internasional.

Baca juga: PON Papua, prestasi olahraga dan industri wisata budaya

Selanjutnya : peringkat akhir medali

Copyright © ANTARA 2021