Kita usahakan menyelesaikan yang 14 itu
Makassar (ANTARA) - Sedikitnya 14 kabupaten dari total 154 kabupaten/kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya di pegunungan Papua hingga saat ini belum tersentuh layanan IndiHome milik PT Telkom Indonesia.

EVP Telkom Regional VII Agus Yudha Basuki di Makassar, Jumat mengemukakan bahwa sekitar 140 kabupaten/kota telah dijangkau jaringan IndiHome sedangkan sisanya yang tersebar di pegunungan Papua masih dalam proses untuk dijangkau.

"Pada Kawasan Timur itu, ada 154 ibu kota provinsi dan kabupaten yang saat ini IndiHome sudah masuk sekitar 140 kabupaten, berarti ada 14 kabupaten tersebar terutama di pegunungan Papua. Kita usahakan menyelesaikan yang 14 itu," katanya.

Agus mengakui bahwa untuk membuka jaringan IndiHome di tanah Papua bukanlah hal yang mudah.

Menurutnya, tantangan paling utama ialah masalah geografi, alam, daerah pegunungan.

Baca juga: Gangguan kabel laut penyebab internet Indihome dan Telkomsel lambat

Selain itu, faktor keamanan juga dianggap menjadi hal yang harus difikirkan untuk menjangkau wilayah Papua.

"Semua pasti tahu kan bagaimana kondisi keamanan di Papua saat ini seperti apa. Jadi, kalau persoalan tantangan itu bisa diselesaikan dalam waktu cepat maka kita (jaringan IndiHome) bisa segera masuk," urainya.

Meski demikian, Agus mengungkapkan bahwa IndiHome tengah dalam progres untuk membuka jangkauan IndiHome pada sembilan titik dari 14 lokasi yang belum tersentuh dengan target triwulan pertama pada 2022 bisa rampung.

"Kita doakan semoga tidak ada persoalan dengan keamanan, cuaca sehingga kita bisa penuhi sembilan lokasi ini dan menyelesaikannya. Berarti tersisa lima lokasi, mudah-mudahan bisa segera diselesaikan," ujarnya.

Pada sisi lain, kata Agus, pihak Telkom khususnya IndiHome terus melakukan pengembangan, sebab pelanggan saat ini tidak pernah puas dengan layanan yang ada dan tentu selalu berharap lebih.

Baca juga: 149 desa di Aceh belum terakses internet

"Makanya selalu juga ada upaya untuk bagaimana layanan kita tiap hari semakin baik," kata dia.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021