Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengaku senang bisa menyumbangkan angka kemenangan untuk Tim Indonesia pada laga semifinal Piala Thomas sekaligus membalas kekalahannya dari pemain Denmark Anders Antonsen.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Sabtu malam WIB, Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, menaklukkan Antonsen lewat drama rubber game 25-23, 15-21, 21-16 dalam waktu 1 jam 40 menit.

Sebelumnya pada turnamen Indonesia Masters 2020 di Jakarta, yang merupakan pertemuan terakhir antara Jojo dan Antonsen, pemain Denmark itu mengalahkan Jojo dalam tiga gim yang berujung dengan skor 21-14, 10-21, 21-12.

“Saya senang bisa menyumbangkan angka untuk Indonesia. Antonsen pernah mengalahkan saya di Jakarta yang merupakan kota kelahiran saya. Sekarang gantian saya yang mengalahkan Antosen di tempat kelahirannya (Denmark),” kata Jojo dalam keterangan resmi PP PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Kemenangan Jojo dongkrak keunggulan Indonesia 2-1 atas Denmark
Baca juga: Fajar/Rian bawa Tim Indonesia melenggang ke final Piala Thomas


Bagi pemain berusia 24 tahun itu, prinsipnya dalam bertanding adalah jangan mau kalah. Maka dari itu, Jojo mengaku bahagia dengan penampilannya hari ini karena dapat mengatasi seluruh perlawanan Antonsen.

“Prinsip saya dalam bertanding adalah, saya pokoknya tidak mau kalah, itu saja. Saya happy dengan penampilan saya hari ini. Kita tahu Antonsen adalah pemain yang bagus dan penampilannya menanjak setelah Olimpiade Tokyo lalu,” ujar Jojo.

Di atas kertas, Antonsen memang lebih diunggulkan karena saat ini ia merupakan tunggal putra ketiga dunia, sedangkan Jojo berada di urutan ketujuh. Namun dari tujuh pertemuan mereka sebelumnya, Jojo masih memegang keunggulan 4-3 atas Antonsen.

“Yang saya lihat di pertandingan tadi adalah dia (Antonsen) tegang. Pukulan-pukulan yang selalu menjadi andalannya malah tidak keluar karena saya jagain terus. Saya bisa mengontrol pertandingan,” tutur Jojo.

“Kita tahu sebelum laga dimulai, Denmark diunggulkan untuk juara karena memiliki pemain-pemain tunggal yang tangguh. Meski begitu, kita juga memiliki ganda-ganda yang kuat. Sehingga kalau bisa mengalahkan salah satu pemain tunggal mereka, kita punya kesempatan menang,” tambahnya.

Baca juga: Pelatih nilai Marcus/Kevin punya semangat tinggi untuk menang
Baca juga: Kurang sabar jadi penyebab kekalahan Ginting saat hadapi Axelsen


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021