Kami percaya visi pemerintah untuk menjadikan Yogyakarta sebagai The City of Creative dapat berjalan dengan baik dengan dukungan dari berbagai pihak
Jakarta (ANTARA) - PT Jamkrindo mendukung penuh pengembangan ekonomi kreatif Yogyakarta melalui berbagai program keberlanjutan untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas usaha pelaku UMKM.

Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain, pendampingan UMKM dan program pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK), yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, mengatakan, perusahaan telah membina banyak pelaku UMKM di Yogyakarta, yang mayoritas terlibat dalam sektor industri kreatif.

"Seperti yang sudah kita tahu Yogyakarta telah menjadi rumah bagi pelaku industri kreatif untuk mengembangkan usahanya dan kami percaya visi pemerintah untuk menjadikan Yogyakarta sebagai The City of Creative dapat berjalan dengan baik dengan dukungan dari berbagai pihak," kata Putrama dalam kunjungan mitra binaan PT Jamkrindo, Nur Silver, Sabtu (16/10/2021).

Nur Silver merupakan salah satu pegiat industri kreatif kerajinan perak Yogyakarta yang menjadi mitra binaan Jamkrindo.

Pemilik usaha Nur Silver, Nur Purwanto mengatakan ia telah menjalankan usahanya sejak 1985 dan menjadi generasi ketiga penerus usaha kerajinan tangan silver. Tokonya terletak di Jalan Kemasan No.69 Kotagede. Kotagede merupakan pusat kerajinan perak terbesar di Yogyakarta.

Produk silver/plated yang dijual oleh Nur Silver antara lain piring, mangkok, sendok/garpu makan, bros, cincin, miniatur borobudur, kapal, becak, dan andong, kerajinan tersebut diproduksi rumahan. "Kerajinan silver merupakan budaya turun temurun sejak berdirinya keraton di Yogyakarta," katanya.

Nur bergabung menjadi mitra binaan Jamkrindo pada 2018. Dengan menjadi mitra binaan Jamkrindo, katanya, banyak manfaat yang ia terima antara lain akses permodalan dan juga pendampingan.

"Usaha kami meningkat berkat penambahan modal yang diberikan. Jamkrindo juga sangat membantu membuka akses pemasaran kami dengan cara mengikutsertakan kami dalam bazar atau pameran secara gratis hingga kemudian omzet kami pun naik," kata Nur.

Kondisi pandemi ia akui telah memberikan dampak signifikan kepada bisnis yang ia kelola. Omzet bisnisnya menurun drastis akibat pandemi COVID-19.

"Omzet kami sempat merosot hingga 60 persen. Hal tersebut dikarenakan ada karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membuat jumlah wisatawan menurun, serta kondisi pandemi ini membuat masyarakat lebih memilih membelanjakan uang yang dimiliki untuk kebutuhan pokok dan kesehatan," ujarnya.

Di masa pandemi ini ia cukup merasa beruntung karena dengan pendampingan yang diberikan Jamkrindo, bisnisnya tetap dapat bertahan. Banyak akses pelatihan online yang diberikan oleh Jamkrindo di masa pandemi ini.

"Pada Oktober 2021 ini kami juga telah menerima program pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK) kedua kalinya dengan nominal Rp30 juta. Pendanaan tersebut kami akan gunakan untuk mengembangkan usaha," ujarnya.

PT Jamkrindo merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG). Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.

Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang. Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.

Hingga September 2021, PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan volume penjaminan senilai Rp21,477 triliun dengan rincian PT Jamkrindo senilai Rp14,297 triliun dan PT Jamsyar senilai Rp7,179 triliun.

Adapun jumlah debitur terjamin ialah sebanyak 1.422.958 debitur. Sementara untuk KUR, PT Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan sebesar Rp100,513 triliun dengan jumlah debitur terjamin sebanyak 2.978.410.

Baca juga: Berkinerja unggul, Jamkrindo raih penghargaan BPEA 2021
Baca juga: Jamkrindo serahkan bantuan tiga ambulans untuk masyarakat Surakarta
Baca juga: Jamkrindo berikan bantuan paket nutrisi dan sembako untuk nakes

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021