New York (ANTARA News) - Makan makanan yang kaya serat, utamanya serat yang ditemukan dalam biji-bijian dapat mengurangi risiko kematian pada usia dini, demikian sebuah penelitian menyimpulkan.

Mengonsumsi makanan berserat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Hal ini telah dikenal publik selama beberapa dekade, karena itu tidak mengherankan bila makan makanan berserat banyak dikaitkan dengan rendahnya resiko kematian karena serangan jantung dan penyakit jantung.

Asupan makanan serat juga dapat menurunkan resiko kematian yang diakibatkan oleh penyakit pernapasan, seperti radang paru-paru dan bronkitis kronis, demikian hasil sebuah studi mengenai penyakit menular, sebagaimana dikutip dari dari laman Health.com

"Manfaat mengonsumsi serat ternyata lebih luas daripada apa yang telah dipelajari sebelumnya," kata Frank Hu, MD, seorang profesor bidang nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health di Boston. Ia ikut menulis editorial yang menyertai penelitian itu.
 
Penelitian, yang didanai oleh National Cancer Institute (NCI), juga menemukan hubungan antara mengonsumsi serat dengan penurunan risiko kematian akibat kanker di kalangan para pria.

Mengonsumsi serat dari biji-bijian nyatanya paling berkaitan dengan rendahnya resiko kematian, sementara mengonsumsi serat dari sayuran dan kacang-kacangan memiliki dampak minimal terhadap risiko kematian. Serat pada buah juga relatif bermanfaat.

"Kita hanya melihat efek yang signifikan dari biji-bijian," kata penulis utama studi tersebut, Yikyung Park, seorang peneliti di cabang epidemiologi gizi NCI. "Tapi kita tidak tahu bagaimana serat ini bekerja untuk meningkatkan kesehatan."

Temuan ini juga menunjukkan bahwa asupan antioksidan dan nutrisi dalam biji-bijian juga mempengaruhi kesehatan tubuh dan  panjang pendeknya usia seseorang.

"Apakah serat dalam biji-bijian benar-benar berbeda? Atau apakah Anda justru mendapatkan manfaat dari nutrisi yang lain?"kata David Frid, MD, seorang ahli jantung di Cleveland Clinic yang tidak terlibat dalam penelitian. " Jawabnya, "Kami tidak tahu."

Park dan rekan-rekannya menganalisis data pada lebih dari setengah juta orang yang berusia antara usia 50 dan 71 tahun. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan dari survei tentang kebiasaan mereka makan.

Para peserta melaporkan bahwa mereka makan serat paling banyak sekitar 30 gram per hari untuk pria, dan 25 gram per hari untuk wanita. Hasilnya, 22 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal ketimbang mereka yang hanya mengonsumsi setidaknya sekitar 13 gram serat bagi pria dan 11 gram serat untuk wanita.
(*)

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011