Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Budi Susilo Soepandji menegaskan, Lemhanas tidak akan terafiliasi atau terintervensi kekuatan politik tertentu karena Lemhanas adalah lembaga kajian yang bersifat umum dan bertugas meningkatkan ketahanan bangsa.

"Jadi saya tidak mengait-ngaitkan itu dengan partai politik," kata Budi setelah dilantik sebagai Gubernur Lemhanas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Budi menjadi Gubernur Lemhanas menggantikan Muladi yang aktif di Partai Golkar.

Budi Susilo Soepandji menegaskan, dirinya tidak memiliki latar belakang politik. "Saya murni dibesarkan di lingkungan universitas," kata adik mantan Jaksa Agung Hendarman Soepandji itu.

Latar belakang pekerjaannya yang relatif tidak bersentuhan dengan dunia politik itu membuat Budi yakin bisa memimpin Lemhanas menjadi lembaga kajian yang berguna bagi bangsa.

Dia menyatakan, Lemhanas terbuka bagi semua kalangan, termasuk partai politik. Namun, dia menegaskan, mereka yang tergabung di lembaga itu harus berkomitmen untuk bersama-sama mengutamakan kepentingan bangsa.

Budi menyatakan, Lemhanas bertanggung jawab untuk menghasilkan kajian guna menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa, seperti masalah keagamaan, teknologi, pendidikan, dan sebagainya.

Secara khusus, Budi menyatakan niatnya untuk menjalankan arahan Presiden Yudhoyono yang ingin menjadikan Lemhanas sebagai lembaga bertaraf internasional.

Menurut Budi, Lemhanas perlu mengkaji permasalahan internasional karena setiap permasalahan di tingkat nasional sangat mungkin terkait dengan dinamika di dunia internasional.

Selain itu, Budi juga akan meningkatkan pendidikan bagi pemuka masyarakat dan generasi muda. Hal itu bertujuan untuk membuka pemikiran mereka, sehingga bisa berperan dalam upaya memecahkan berbagai permasalahan bangsa.

Budi Susilo Soepandji lahir pada 27 Oktober 1954 di Yogyakarta. Pada awalnya, dia mengabdikan hidupnya pada dunia pendidikan. Dia menyelesaikan pendidikan teknik sipil di Universitas Indonesia pada 1979. Gelar doktor bidang teknik dia peroleh dari Ecole Centrale, Paris, Prancis pada 1986.

Setelah itu, bapak dua anak ini berkarir di Universitas Indonesia sebagai guru besar sekaligus dekan fakultas teknik.

Budi juga pernah bergabung dalam pendidikan di Lemhanas, hingga akhirnya berkarir sebagai Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan.
(F008*P008)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011