Kami tidak bisa sendiri, sehingga harus bersama dalam menjaga perbatasan di Skouw maupun Sota
Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) khusus Papua Gatot Sugeng mengatakan pihaknya mengandalkan sinergi Customs, Immigration, Quarantine (CIQ) dalam menjaga perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

CIQ merupakan unsur dari lembaga pemerintahan yang terdiri dari Kantor Bea Cukai, Kantor Imigrasi, Kantor Karantina Pertanian, Kantor Karantina Ikan, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.

"Kami tidak bisa sendiri, sehingga harus bersama dalam menjaga perbatasan di Skouw maupun Sota," kata Gatot di Jayapura, Minggu.

Ia mengatakan hal tersebut karena banyaknya perdagangan yang dilakukan antara Papua dengan Papua Nugini sehari-harinya, terlebih lagi wilayah perbatasan kedua negara terlalu luas untuk diawasi.

Pada awal tahun ini, CIQ bersama Pengamanan Perbatasan (Pamtas) berhasil menangkap pembawa ganja sebanyak 790 gram di perbatasan Skouw, yang berujung penemuan ladang ganja di Kabupaten Keerom, Papua.

"Ini merupakan suatu upaya yang baik untuk mengamankan barang terlarang tersebut," ucap Gatot.

Meski pos perbatasan Skouw ditutup selama pandemi untuk menghindari penularan, ia menegaskan pihaknya tetap mengawasi lalu lintas keluarnya manusia, barang-barang, maupun hewan hidup lainnya, karena terdapat pula jalur lain yang tidak resmi di sepanjang perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.

Baca juga: Indef: PON berdampak positif bagi transportasi dan pariwisata Papua
Baca juga: KSP: Kelas menengah dioptimalkan jadi penggerak ekonomi Papua

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021